Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa utang pemerintah yang sebenarnya jauh lebih besar dari yang diakui.
"Utang pemerintah jika mengesampingkan BUMN, sekitar 12.657 triliun. Namun, jika melibatkan utang BUMN, angkanya bisa mencapai 20.000 triliun," ujarnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengingatkan bahwa tantangan besar menanti presiden berikutnya, yang kemungkinan besar adalah Prabowo Subianto.
"Prabowo harus menghadapi fakta bahwa APBN yang ditinggalkan Jokowi dalam kondisi bolong. Ini adalah masalah yang harus dijelaskan dengan transparan kepada publik," tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung berharap media dapat lebih jujur dalam melaporkan perbedaan antara era Jokowi dan Prabowo.
"Media harus membantu masyarakat memahami situasi sebenarnya, sehingga pemerintahan yang akan datang bisa memberikan harapan yang realistis," tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Mengapa Jokowi Beri Izin Tambang ke Ormas Keagamaan? Ini Alasannya
Geram Soal Bus "Ngetem"! Bobby Nasution Semprot Kadishub Medan
Harus Diakui sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ganjar: Kudatuli Adalah Bukti Nyata Penindasan
Gantikan Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin Pimpin KPU
Kesejahteraan Rakyat Lebih Penting dari Pasangan, Prioritas Anies di Pilkada Jakarta
Masuk Jebakan Oportunisme, Rocky Gerung: Akhirnya Muhammadiyah Terima Konsesi Tambang