Bisnisbandung.com - Proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menarik perhatian publik.
Lebih dari 500 orang telah mendaftar untuk mengisi posisi penting ini, termasuk beberapa nama besar seperti Sudirman Said dan mantan pegawai KPK.
Namun Rocky Gerung mengkritik proses seleksi yang dinilainya sarat dengan politik transaksional Jokowi.
Baca Juga: Terungkap! Bahaya Kelembaban Udara yang Terlalu Tinggi dan Rendah
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Panitia seleksi yang dipilih oleh Presiden Jokowi dan disahkan oleh DPR diduga melibatkan transaksi politik."
Rocky Gerung juga menambahkan bahwa hal ini bisa menjadi penghalang bagi calon-calon yang memiliki integritas.
Menurut Rocky Gerung meskipun KPK sering dianggap telah dilemahkan oleh sistem politik yang ada, antusiasme untuk menjadi bagian dari lembaga antirasuah ini tetap tinggi.
Tokoh-tokoh yang mendaftar tampaknya masih memiliki semangat untuk memberantas korupsi di Indonesia.
"Sudirman Said misalnya masih optimis bisa berkontribusi untuk negeri ini," ujar pengamat politik Rocky Gerung.
Baca Juga: Rahasia Kelembaban Udara Sehat untuk Rumah Minimalis
Optimisme beberapa tokoh anti-korupsi seperti Sudirman Said tidak surut meski KPK dianggap sudah tidak sekuat dulu.
"Mereka tahu banyak tentang kejahatan politik lewat korupsi. Jika mereka terpilih, itu artinya ada harapan untuk memperbaiki lembaga ini," ujar Rocky Gerung.
Di sisi lain proses seleksi ini juga menjadi ujian etis bagi pemerintahan baru yang akan datang.
"Pemerintahan Prabowo misalnya harus menunjukkan komitmen yang kuat untuk memberantas korupsi dan memberikan sinyal positif kepada investor internasional," tambah Rocky Gerung.
Artikel Terkait
Strategi Jokowi di Akhir Masa Jabatannya, Prof. Dr. Siti Zuhro: DPA Hidup Lagi
Terungkap Dua anggota KPU Jawa Barat Belum Melaporkan Harta Kekayaannya
Budayawan Eros Jarot: Gibran Belum Layak Disandingkan dengan Soekarno
Hendri Satrio: Politik Dinasti Bisa Rusak Citra Jokowi dan Demokrasi Indonesia
Siap Mogok Nasional, Buruh Protes Keras Terhadap UU Cipta Kerja
Tidak Ada Tempat bagi Kekerasan! Prabowo Kutuk Percobaan Pembunuhan Donald Trump