Baca Juga: Cegah Anak dari Bahanya Korban Judi Online, Ini Saran Dari Pemerintah
Pemerintah optimis bahwa penggunaan bioetanol akan mengurangi polusi udara secara signifikan.
"Penggunaan bioetanol sebagai pengganti BBM dapat mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh tingginya kandungan sulfur dalam BBM saat ini, yang mencapai di atas 500 ppm," jelas Luhut.
Langkah ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi kualitas udara, terutama di kota-kota besar yang memiliki tingkat polusi tinggi.
Luhut juga menambahkan bahwa kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk menghemat anggaran negara, tetapi juga untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Marak PHK Massal, Buruh Desak Pemerintah Lindungi Industri dalam Negeri
"Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas berbahaya dari transportasi dan meningkatkan kualitas udara," tambahnya.
Dengan kualitas udara yang lebih baik, diharapkan kesehatan masyarakat akan meningkat dan beban penyakit yang disebabkan oleh polusi udara akan berkurang.
Kebijakan baru ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan sekaligus mengelola anggaran negara dengan lebih bijak.
Masyarakat diharapkan dapat mendukung dan memahami pentingnya langkah ini demi kebaikan bersama.
Seiring dengan diterapkannya pembatasan pembelian BBM bersubsidi dan penggunaan bioetanol, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah polusi udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.***
Artikel Terkait
Efisiensi Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Berikut Penjelasan TKN Prabowo Gibran
Tarif Listrik dan BBM Akan Naik? Ini Jawaban Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Demi program makan siang gratis dari Prabowo-Gibran, Subsidi BBM akan dipangkas? Segini anggarannya
Stop Impor BBM dan Bensin Diganti Singkong? Begini Rencana Prabowo Subianto
Kabar Gembira, Jokowi Sebut Harga BBM Tidak Jadi Naik
Hakim MK Guntur Hamzah Tanyakan BLT BBM Dirapel 4 Bulan: Ada Kaitan dengan Pemilu 2024?