Wapres Ma'ruf Amin Soroti Polemik Tapera, Kurangnya Sosialisasi Jadi Akar Masalah

Bisnisbandung.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyuarakan pandangannya terkait polemik yang melingkupi program Tapera.

Menurut Wakil Presiden Ma'ruf Amin penyebab utama polemik ini adalah kurangnya sosialisasi yang memadai terhadap program tersebut.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wapres Ma'ruf Amin usai menghadiri acara peresmian Green Building Bank Syariah (BSI) Aceh dan Desa Binaan BSI di Kota Banda Aceh, Aceh.

Baca Juga: Untung Hingga Rp10 Juta Sebulan! 4 Ide Bisnis Modal Rp200 ribu yang Menarik Dicoba

"Memang, menurut saya persoalan utama yang muncul adalah karena Tapera belum tersosialisasi dengan baik di masyarakat," ujar Ma'ruf Amin yang dikutip dariyoutube kompas.

Tapera yang merupakan singkatan dari Tabungan Perumahan Rakyat, merupakan sebuah program tabungan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memperoleh rumah.

Namun, seperti yang disampaikan oleh Ma'ruf Amin, belum semua orang memahami dengan baik konsep dan manfaat dari program ini.

Wapres Ma'ruf Amin menjelaskan "Tapera sebenarnya adalah tabungan masyarakat untuk saling membantu dalam penyediaan rumah."

"Ini seharusnya menjadi bagian dari semangat gotong-royong dalam membantu sesama," tegas Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Ingin Mengambil KPR? Berikut 8 Hal yang Perlu Menjadi Pertimbangan

Ma'ruf Amin menekankan pentingnya untuk menjelaskan dengan jelas bagaimana mekanisme Tapera dapat membantu individu yang membutuhkan rumah atau memiliki tanah untuk membangunnya.

Dia juga menyoroti pentingnya memberikan kepastian kepada peserta bahwa dana yang mereka investasikan aman, serta akan dikembalikan dengan bunga yang layak.

"Jika semua informasi terkait Tapera, termasuk jaminan keamanan dana dan imbal hasilnya, dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat, saya yakin tidak akan ada masalah yang berarti," papar Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin menegaskan peningkatan sosialisasi Tapera menjadi kunci dalam menyelesaikan polemik yang ada.

Baca Juga: 8 Industri Ini Patut Diperhatikan di Tahun 2024 Sebelum Berinvestasi Saham