Bisnisbandung.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menyampaikan rencana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Langkah ini disebut-sebut mengikuti model naturalisasi pemain yang diterapkan oleh PSSI dalam dunia sepak bola.
Namun, rencana ini menuai kritik keras dari berbagai pihak termasuk Rocky Gerung seorang pengamat politik dan sosial.
Baca Juga: China Adakan Latihan Militer di Perbatasan, Rencana Invasi Taiwan pada Awal Juni 2024
Rocky Gerung menyatakan bahwa ide tersebut sangat tidak tepat.
"Ini ide ngaco. Sama seperti kereta cepat yang sebenarnya adalah produk Cina, bukan murni buatan Indonesia," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Rocky Gerung menekankan bahwa kesehatan tidak bisa diperlakukan sama dengan sepak bola.
Rocky Gerung menekankan "Tubuh manusia itu hadir dalam kondisi ekologis dan kultural yang spesifik."
Baca Juga: ibox Apple Premium Partner Kini Hadir di Kota Bandung, Berikut Keistimewaan yang Ditawarkan
"Dokter lokal memahami ini karena mereka hidup dalam budaya yang sama dengan pasiennya," katanya.
Ia khawatir dokter asing tidak akan memahami aspek-aspek ini, yang bisa berujung pada penanganan yang kurang sesuai dengan kondisi lokal.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa mendatangkan dokter asing justru akan memperparah masalah biaya kesehatan.
"Sekarang saja biaya pendidikan dokter spesialis sudah tinggi, ini malah bisa membuat semakin banyak dokter lokal yang tidak mampu melanjutkan pendidikan spesialisnya," tambah Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut adanya risiko besar jika terlalu bergantung pada teknologi dan farmasi asing.
Artikel Terkait
Saleh Partaonan Daulay: PAN Tunggu Permintaan Prabowo, Jangan Asal Usul Nama Menteri
Kritik Rocky Gerung Terhadap Kepemimpinan, Politik untuk Mengembalikan Pikiran Indonesia
Kontroversi RUU Penyiaran, Apa Kata Menkominfo Budi Arie?
Pesan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto: Politik Belajar dari Olahraga
Ganjar Pranowo Ungkap Komitmen Kuat untuk Sukseskan Calon Kepala Daerah PDI-P di Pilkada 2024
Tak Ditanggapi MK, Megawati Soroti Kegelapan Demokrasi dalam Putusan Pilpres