"Kita mesti pastikan bahwa kestabilan politik itu bukan datang dari saling mengancam tapi datang dari proposal masing-masing yang akan berbeda di kemudian hari," ucapnya.
Dalam konteks ini, Rocky Gerung menyatakan bahwa sikap Prabowo yang menolak bertemu dengan Megawati mencerminkan tegangnya politik dalam negeri.
Rocky Gerung menekankan "Dengan ide Prabowo yang hanya ingin meneruskan kepimpinan Jokowi juga ada soal yang lebih personal misalnya bagi Megawati yaitu pengkhianatan Gibran atau Jokowi."
"Melalui Gibran yang menyebabkan tergores secara ideologis tergores secara psikologis kepimpinan Megawati di PDIP," tambahnya.
Baca Juga: Ini Dia Cara Melatih Diri Menjadi Pribadi Yang Pemaaf
Hal ini menunjukkan adanya pergeseran politik yang semakin rumit menjelang masa-masa politik yang lebih menantang di Indonesia.
Selain itu Rocky Gerung menyoroti pentingnya pendekatan yang bijak dalam menangani perbedaan pandangan politik, serta pentingnya menjaga stabilitas politik demi kesejahteraan bersama.
"Sinyal-sinyal yang di terangkan oleh Ibu Megawati itu menunjukkan bahwa PDIP sudah tutup pintu terhadap Jokowi," tutupnya.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung: Partainya Sendiri Tak Mau Pajang Foto Jokowi, Bagaimana Nanti Foto Gibran
Rocky Gerung Menilai Jokowi Akui Gagal Turunkan Stunting! Masih Mau Jualan Mimpi Indonesia Emas 2045?
Agum Gumelar Bicara Soal Ide 'Presidential Club' Prabowo
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani: Revisi Undang-Undang Kementerian Perlu Dikaji Ulang
Ganjar Pranowo Tanggapi Pernyataan Prabowo, "Yang Kerja Sama Saja Bisa Mengganggu"
Ahok: Calon Gubernur Jakarta Harus Terbuka, Beri Akses Langsung ke Nomor Ponsel Pribadi