Rocky Gerung menyatakan bahwa konstitusi Indonesia memperbolehkan adanya akumulasi ekonomi oleh korporasi, BUMN, dan koperasi.
Namun, Rocky Gerung menekankan bahwa fungsi distribusi yang seharusnya menjadi tanggung jawab BUMN, seringkali tidak terpenuhi.
Menurut Rocky Gerung hal ini menimbulkan ketidakseimbangan ekonomi dan ketimpangan sosial.
"Jadi kita mesti bicara juga tentang kesadaran Planetarium pada kabinet Prabowo itu dasarnya," ucapnya.
Dalam pandangannya, Rocky Gerung menekankan pentingnya peran koperasi dalam menciptakan redistribusi ekonomi yang lebih adil.
Baca Juga: AstraZeneca Akui Vaksin COVID-19 Dapat Menyebabkan Efek Samping langka
Rocky Gerung juga mengkritisi adanya pemaksaan konsep pasar (market economy) oleh pemerintah yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan sosial yang menjadi dasar berdirinya negara ini.
Rocky Gerung juga menyoroti ketakutan akan konflik dalam politik Indonesia.
Namun Rocky Gerung mengingatkan bahwa perubahan politik sering kali melibatkan konflik.
Rocky Gerung menekankan "Pentingnya perjuangan buruh dalam mencapai tujuan redistribusi ekonomi, serta keberanian untuk menantang ketidakadilan ekonomi yang ada."
Baca Juga: Teguran Pedas Prabowo: Standar Ganda Barat dalam Konflik Ukraine-Palestina di media inggris
Dalam penutupnya, Rocky Gerung menegaskan bahwa perjuangan untuk redistribusi ekonomi harus terus diupayakan, baik secara teoritis maupun praktis, dan bahwa kehadiran serikat buruh yang kuat adalah salah satu kunci utamanya.
Rocky Gerung menyerukan untuk tidak takut akan konflik, karena seringkali konfliklah yang memunculkan perubahan menuju kebaikan yang lebih besar.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung Kritik Ketegangan Internal di Koalisi Prabowo, PAN Tolak PKB Bawa Narasi Perubahan
Kontemplasi Rocky Gerung di Tepian Danau Maninjau, Mengenang Tokoh-tokoh Minangkabau yang Menginspirasi
Syaiful Huda: PKB Siap Bertarung Sendiri, Tantang Khofifah di Pilkada Jatim
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto: Gugatan PDI-P Tak Akan Menghentikan Pelantikan Prabowo-Gibran
Politikus Senior PDI-P Hendrawan Supratikno: Jokowi Masuk Kategori Kader Pembangkang
Momen Penuh Keharuan, Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Pasca Pilpres