Bisnisbandung.com - Gejolak politik kembali terjadi di koalisi pendukung Prabowo Subianto.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung partai-partai oposisi yang bergabung dengan koalisi tersebut menimbulkan ketegangan internal.
Terutama setelah PKS ditolak oleh Gelora dan PAN memberikan peringatan keras kepada PKB terkait narasi perubahan ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Teguran Pedas Prabowo: Standar Ganda Barat dalam Konflik Ukraine-Palestina di media inggris
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditolak bergabung dengan Gelora. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksepakatan antara partai-partai pendukung Prabowo.
Sementara itu, PAN juga memberikan peringatan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait masuk ke koalisi 02.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Paradigmanya harus dibuat terpisah kan antara paradigma perubahan dan paradigma keberlanjutan."
"Jadi sebetulnya di dalam koalisi 02 pun itu enggak utuh karena tetap ada suara SBY," tambahnya.
Ketegangan ini menyoroti sifat pragmatis dari koalisi tersebut.
Baca Juga: Sweet and Sour Being Adult! Short Escape at Ding Dong Disko
Meskipun disebut sebagai koalisi, namun sebetulnya tidak terdapat kesatuan ideologis atau paradigmatik di dalamnya.
Rocky Gerung menekankan "Itu kan koalisi yang terpaksa dilakukan karena kepentingan Nasdem untuk meloloskan Anies tapi enggak ingin ada SBY di situ maka diambilah PKB."
"Jadi semua ini permainan tukar tambah sebetulnya," tambahnya.
Rocky Gerung menjelaskan koalisi ini terbentuk semata-mata untuk kepentingan politik masing-masing partai.
Baca Juga: Gelombang Panas Ekstrem Membuat Asia Selatan dan Tenggara Seperti Terbakar
Artikel Terkait
Cak Imin Sampaikan 8 Agenda Perubahan kepada Prabowo Subianto, Langkah Awal Menuju Transformasi
Respons Khofifah Terkait Pernyataan PKB Yang Merahasiakan Calon Gubernur di Pilkada Jatim
Klarifikasi Dahnil Anzar Terkait Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang Pangarep
Jawaban Anies Baswedan Saat Bicara Soal Tawaran Menjadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Strategi Airin Rachmi Diany, Mendaftar di Empat Partai untuk Sukses di Pilkada Banten
Ono Surono Bertemu Dedi Mulyadi, Isu Koalisi PDIP-Gerindra di Pilkada Jabar Mendadak Panas!