"Petinggi PDI Perjuangan katakan, Megawati tidak ada masalah dengan siapapun, kecuali Jokowi. Jadi Megawati enggak ada masalah dengan Prabowo maupun Gerindra. Pertemuan Mega-Prabowo adalah sebuah keniscayaan, soal waktu dan momentum saja," ucap Ujang.
Baca Juga: Doa Gibran di Momen Lebaran: Ingin Ketemu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
Apalagi menurut analisis Ujang, Prabowo dan Megawati sebetulnya sama-sama saling membutuhkan di pemerintahan yang akan datang nanti.
Yaitu Prabowo butuh kekuatan parlemen dan Megawati punya itu, sementara Megawati butuh kekuatan pemerintah pusat dan Prabowo punya itu. Jadi mereka berdua saling butuh sebenarnya.
"Sangat terbuka (peluang untuk bertemu) karena Prabowo butuh Mega dan Mega butuh Prabowo," ujar Ujang.
Ujang juga mengatakan jejak historis antara Prabowo dan Megawati yang pernah bersama-sama menjadi capres dan cawapres di Pilpres 2009 semakin menegaskan peluang untuk mereka berdua saling bertemu.
"Kita sama-sama tahu Prabowo Mega pernah jadi pasangan capres cawapres 2009. Mereka sangat dekat dan baik hingga saat ini," ucapnya.
Saat ditanya kapan kira-kira prediksi pertemuan antara Megawati dan Prabowo, Ujang menyebut prediksinya adalah kira-kira pasca putusan sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di MK selesai.
"Mungkin pasca putusan MK. Itu positif pertemuan kedua tokoh bangsa untuk bangun persatuan, kesatuan, dan bangun Indonesia 5 tahun ke depan. Ujungnya akan ketemu dan tegur sapa. Apakah nanti masuk atau jadi oposisi itu pilihan lain," ucap Ujang.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung Khawatir akan Masa Depan Indonesia
Langkah Mengejutkan Golkar, Rocky Gerung Kritik Bobby Nasution Sebagai Cagub Sumut
Doa Gibran di Momen Lebaran: Ingin Ketemu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
Pengamat Soal Peluang Prabowo Bertemu Megawati: Bisa Saja, Kecuali Jokowi
PDIP Tak Dukung Menantu Jokowi di Pilgub Sumut, Hasto: Masyarakat Sudah Kritis
PAN Pastikan Hakim MK Akan Tolak Gugatan Anies dan Ganjar Soal Hasil Pilpres 2024