Bisnisbandung.com - Saleh Partaonan Daulay Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyampaikan respons tegas terhadap tuduhan curang
Mereka menegaskan pentingnya membuktikan tuduhan melalui proses hukum yang sesuai, bukan sekadar asumsi semata.
Dalam pernyataannya, TKN Prabowo-Gibran menyampaikan empati kepada para pemilih yang telah mendukungnya.
Baca Juga: Hati-hati 5 Kebiasaan Sepele Sebabkan Ginjal Rusak di Usia Muda
Saleh Partaonan Daulay menyoroti ketidakadilan atas label curang yang dilekatkan pada pilihan mereka yang bisa berdampak buruk bagi proses demokrasi.
Dikutip dari youtube kompas, Saleh Partaonan Daulay mengatakan "Yang pahit itu adalah cara menang yang tidak benar, nah sekarang buktikan cara menang yang tidak benar itu".
"Kasihan juga rakyat yang sudah milih prabowo Gibran ini lalu dibilang curang," tambahnya.
Dengan angka dukungan pemilih mencapai 58,8%, mereka menegaskan bahwa tuduhan curang sangat merusak bagi proses demokratis.
Baca Juga: Mau Diet Saat Puasa di Bulan Ramadhan? Begini Tipsnya
Angka yang signifikan tersebut menandakan mandat yang kuat dari pemilih, sehingga tuduhan curang menjadi sangat merugikan.
Mereka menegaskan bahwa jika ada bukti curang, bukti tersebut harus dipresentasikan di pengadilan.
Dengan bukti-bukti yang faktual, argumen hukum yang kuat, dan kesaksian ahli, bukan hanya spekulasi di media massa.
Pentingnya proses hukum dan keadilan, ini menunjukkan kesiapan untuk terlibat dalam proses hukum.
Selain itu untuk mengatasi segala dugaan ketidakwajaran, serta menekankan hak yang sama bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan.
Artikel Terkait
Adian Napitupulu Soroti Peran Puan Maharani dalam Isu Hak Angket
Rocky Gerung Nyatakan Pemilu 2024 Gagal, Dugaan Keterlibatan Jokowi
Tanggapan Rocky Gerung terhadap Kritik terhadap Jokowi oleh Komite HAM PBB, Ada Dugaan Dalang di Baliknya
Kata Pimpinan KPK Alexander Marwata Terkait Penyaluran Bansos Jelang Pilkada
KPU RI Tetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024
Eks Komisoner KPU Ungkap Kekecewaan Terhadap Pemilu 2024: Ada Manipulasi?