Adapun tiga faktor yang menyebabkan Jepang mengalami krisis demografi sebagai berikut.
1. Budaya Gila Kerja
Orang Jepang terkenal dengan kemauannya untuk bekerja sangat keras. Mereka juga dididik untuk mementingkan kerja sedari dini.
Itulah sebabnya orang jepang gila kerja, hal itu nampak dari disiplin, ketepatan waktu, kejujuran, kesetiaan dan semangat tim yang dijunjung tinggi.
Tentu saja dengan budaya semangat kerjanya jepang dapat menjadi negara maju.
Namun itu malah menyebabkan tekanan tinggi dan depresi bagi penduduk Jepang akibat dari gila kerja.
Baca Juga: Menyebarkan Islamofobia, Drama Korea Marry My Husband Terancam di Boikot?
2. Resesi seks
Terjadi penurunan angka kelahiran yang menyebabkan kriris demografi Jepang salah satunya disebabkan resesi seks.
Penyebab resesi seks itu sendiri karena adanya penurunan keinginan untuk menikah dan membangun keluarga di dalam masyarakat Jepang.
Pada akhirnya resesi seks membuat negara Jepang mengalami penurunan angka kelahiran terus-menuerus.
3. Meningkatnya Jumlah Kematian
Di Jepang jumlah kematian melonjak sebanyak 9% menjadi 1,57 juta, seiring dengan menyusutnya populasi. Sebanyak 798, 214 jiwa meneruskan penurunan beruntun selama 16 tahun.
Jepang memang negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, kendati demikian populasi yang menyusut dan menua akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonominya dan keamanan negara.***
Artikel Terkait
Dihadiri desainer terkenal, Ponds memilih 35 perempuan muda unjuk karya di acara Jakarta Fashion Week tahun 2024
Berikut Inilah Daftar Emoji Love Warna Berdasarkan Artinya
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan: Ide Bisnis untuk Remaja Milenial
Rekomendasi Usaha Yang Laris Untuk Awal Tahun 2024
Untuk Yang Merencanakan Karir, Ini Dia Bidang Pekerjaan Paling Bersinar di 2024
Superman ikut terancam? Penyebab kenapa Disney kehilangan hak cipta Mickey Mouse