Bisnisbandung.com - Jepang merupakan salah satu negara yang berada di Asia Timur yang mengalami krisisi demografi.
Krisis demografi ini sendiri merupakan terjadinya penurunan jumlah penduduk secara terus menerus. Dan hal itu telah terjadi di Jepang.
Beberapa tahun silam Jepang pernah diperidksi akan menjadi negara adidaya di AsiaTimur. Namun krisis demografi dapat menghambat itu terjadi.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Wanita Cerdas Bisa Dilihat dari Karakternya, Nomor 3 Jarang dimiliki Orang lain
Walaupun Jepang sudah terbilang negara maju, tetap saja akan terjadi gangguna keseimbangan ekonomi apabila jumlah penduduknya terus menurun.
Wilayah Jepang terdiri dari serangkaian pulau besar yang membentang melalui Samudra pasifk utara bagian barat.
Negara jepang terkenal dengan tradisinya yang rumit dan kuno. Setelah 1950 negara Jepang muncul dengan kemajuannya yang pesat.
Sebanyak 53% masyarakat jepang tidak mengetahui cuti tahunan kerja yang mereka miliki. Hanya 52% yang setuju bahwa keseimbangan kerja sangatlah penting.
Baca Juga: Mengejutkan! Mahfud MD Resmi Mundur, Bawa Surat Rahasia untuk Jokowi
Data statistik resmi pemerintah Jepang pada Oktober tahun 2023 jepang memiliki kurang lebih 124 juta penduduk, yang mana terjadi penurunan dibandingkan tahun 2022.
Terjadi penyusutan 0,4% dalam waktu satu tahun dan pada tahun 2023 penduduk Jepang memiliki proporsi 29% masyarakat lanjut usia.
Jepang menjadi negara dengan penduduk lanjut usia terbesar di dunia, kemudian menyusul negara India dan Finlandia.
Maka sangat disayangkan apabila Jepang harus hancur hanya karena terjadi kriris demografi di negaranya.
Artikel Terkait
Dihadiri desainer terkenal, Ponds memilih 35 perempuan muda unjuk karya di acara Jakarta Fashion Week tahun 2024
Berikut Inilah Daftar Emoji Love Warna Berdasarkan Artinya
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan: Ide Bisnis untuk Remaja Milenial
Rekomendasi Usaha Yang Laris Untuk Awal Tahun 2024
Untuk Yang Merencanakan Karir, Ini Dia Bidang Pekerjaan Paling Bersinar di 2024
Superman ikut terancam? Penyebab kenapa Disney kehilangan hak cipta Mickey Mouse