Bisnisbandung.com - Akhir-akhir ini Pemerintah Jepang akan mengambil langkah berupa pengurangan Pajak yang di pangkas menjadi JPY 40 ribu per orang.
Secara tidak langsung, langkah tersebut menjadi salah satu kebijakan yang ada di dalam keputusan Pemerintah Jepang.
Hal mengenai rencana pengurangan Pajak per orang menjadi 4,28 juta setidaknya untuk menstimulus ekonomi pada awal bulan November 2023 lalu.
Baca Juga: Berita pejabat Indonesia diduga terlibat kasus suap SAP go internasional, Begini tanggapan KPK
Banyak yang merasa bingung bagaimana mekanisme Pemerintah Jepang yang mempertimbangkan menurunkan Pajak perorangan senilai 40 ribu Yen.
Pertama-tama seorang wajib Pajak nantinya akan menerima pengurangan senilai JPY 40 ribu atau sekitar 4,28 juta rupiah.
Jika seseorang wajib Pajak memiliki 2 tanggungan maka pengurangannya dikenakan kepada 3 orang termasuk wajib pajak tersebut.
Mekanisme perhitungan pengurangan Pajak itu JPY 40 ribu per 3 orang menjadi JPY 120 ribu atau sekitar 12,85 juta rupiah.
Fumio Kishida sebagai Perdana Menteri Jepang juga mengungkapkan alasan kenapa aturan pengurangan Pajak harus dilakukan.
"Hal tersebut dilakukan untuk menangani inflasi yang terjadi Maret 2023,"Kata Fumio Kishida dikutip dari Nikkei Asia.
Baca Juga: Ternyata ada penjelasan ilmiah, Alasan kenapa bulan Januari terasa lama bagi sebagian orang
Menurut Fumio Kishida, masyarakat yang berpenghasilan rendah terdampak makin parah akibat naiknya harga barang.
Maka dari itu, Pemerintah Jepang mau tidak mau mencari upaya pencegahan salah satunya menurunkan Pajak.
Artikel Terkait
Ancaman Keselamatan di Jalan, Bawaslu Peringatkan Bahaya Alat Peraga Kampanye Sembarangan
Ganjar Ingin Angkat Konflik Wadas sebagai Sorotan Utama dalam Debat Pilpres 2024
Kejutan Politik, Maruarar Sirait Tinggalkan PDI-P Pilih Jalan Baru
PPATK Ungkap Aliran Dana ke Parpol, Mahfud MD Minta Penyelidikan Tanpa Kompromi
Imbas kematian Gajah di Riau, Perdagangan hewan liar jadi salah satu aktivitas kriminal terbesar di dunia
Gimana caranya? Sebuah perusahaan di Inggris membuat bahan bakar pesawat dari kotoran manusia