"Saat puncak kasus, angkanya melonjak signifikan, berkisar antara 400 hingga 600 kasus," papar Ngabila.
Sebelumnya, Kemenkes telah membuka tabir terkait keberhasilan teknologi Wolbachia dalam menurunkan penyebaran DBD di sembilan negara.
Negara-negara tersebut termasuk Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka.
Oleh karena itu, Kemenkes memutuskan untuk menerapkan teknologi ini sebagai langkah preventif di Indonesia.
Baca Juga: Simak Perbedaan Penggunaan Hp Iphone 12 dengan Iphone 13 Yang Harus Kamu Tahu Saat Kamu Membelinya!
Langkah inovatif ini diharapkan dapat menjadi solusi cerdas untuk menghadapi masalah DBD yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia.
Kemenkes mengajak masyarakat untuk mendukung dan memahami upaya-upaya pencegahan yang dilakukan demi kesehatan bersama.
Mari bersama-sama kita lawan DBD dan jadikan Indonesia lebih sehat!.***
Artikel Terkait
Resmi! 23 Provinsi Resmi Putuskan UMP tahun 2024, Ada Provinsimu?
Pilpres 2024: Kontroversi Cawapres Muda dan Resah Mahasiswa
Kritik Kepuasan Publik Meruncing Jelang Pemilu 2024 : Dilematika Strategi Menjadi Boomerang
Pernah Bekerja Bersama Di Komisi 2 DPR RI, Begini Tanggapan Akbar Faizal Tentang Ganjar Pranowo
Berawal dari pensiunan Jenderal Polisi, Simak kisah sukses Susno Duadji jadi petani pepaya California
Dari tukang cuci piring jadi pengusaha sukses, Inilah sosok Haji Bustaman pendiri restoran Rumah Makan Padang Sederhana