Bisnisbandung.com - Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia, memerhatikan demonstrasi yang diadakan oleh sekelompok orang di depan Kantor DPP PDIP dan PPP
Dengan aspirasi untuk menggabungkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Menurutnya, tekanan ini wajar muncul karena Erick memiliki banyak keunggulan.
Baca Juga: Dua Faktor yang Membuat Erick Menjadi Kandidat Cawapres Terkuat untuk Prabowo
Fernando menyatakan bahwa Menteri BUMN tersebut memiliki keunggulan dalam hal elektabilitas.
Berdasarkan hasil beberapa survei selama beberapa bulan terakhir,
Erick selalu berada di tiga teratas sebagai calon wakil presiden yang paling banyak dipilih oleh responden.
Selain itu, lanjutnya, Erick Thohir dianggap memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk mendukung kebutuhan kampanye Pilpres 2024.
Dengan demikian, pasangan capres yang bermitra dengan Erick tidak perlu bergantung pada pihak lain untuk pembiayaan.
Erick juga telah terbukti berhasil memperbaiki BUMN dan memimpin PSSI dengan sukses dalam memperbaiki sepak bola Indonesia.
Dengan keahlian di bidang ekonomi dan manajerial, Erick berpotensi untuk memimpin upaya pemulihan ekonomi Indonesia jika terpilih sebagai wakil presiden.
"Faktor-faktor positif yang dimiliki Erick ini akan membuat koalisi PDI Perjuangan mempertimbangkan
Untuk menggandengnya sebagai calon wakil presiden," kata Fernando pada Jumat (6/10/2023).
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan oleh Erick adalah bahwa ia adalah satu-satunya calon wakil presiden yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Artikel Terkait
Mentan Syahrul Yasin Limpo Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Tanggapan Wapres
Ketua KPK Firli Bahuri Angkat Bicara Terkait Dugaan Pemerasan Terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo
Erick Thohir dan Kejaksaan Agung Membersihkan BUMN, Al Washliyah: Sudah Lama Dinantikan oleh Publik
Pelaku Penjual Benur Ilegal Berhasil Ditangkap Polda Bengkulu
Ini Alasan NasDem Pertahankan Menteri LHK Siti Nurbaya dari Kabinet
Ganjar Tidak Ingin Ada Politik Identitas di Pilpres 2024