Kenapa kekerasan sering terjadi di sekolah? Begini tanggapan Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing

Bisnisbandung.com - Seperti diketahui beberapa pekan terakhir peristiwa kekerasan yang terjadi di sekolah kembali terulang.

Jagat maya digegerkan dengan kasus kekerasan di salah satu sekolah SD Gresik Jawa timur setelah siswanya mengalami kebutaan pada bola matanya.

Kejadian kekerasan tersebut bermula saat teman sekolah yang diduga kakak kelas menggunakan tusukan bakso untuk menusuk mata korbannya sehingga mengalami kebutaan.

Baca Juga: Pertahanan mulai melemah, Melihat kehebatan Roket Himars M142 Amerika Serikat yang mampu menghancurkan Rusia

Ternyata bukan hanya itu saja, muncul kasus lain dimana seorang guru di Flores yang memasukkan tangan seorang siswa kedalam air mendidih.

Kemudian kasus lain seperti guru di Lamongan yang memotong rambut beberapa muridnya karena tidak memakai dalam hijab (ciput).

Dikutip dari instagram ussfeeds, menurut Kapolres Gresik Komisioner Polri Aldhino mengatakan bahwa kasus tersebut sudah memasuki tahapan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Ada yang Mengaku menyesal, Berikut Deretan Artis Terkenal yang Dulunya Mantan Aspri Hotman Paris

Rencananya sidang terkait kekerasan yang sudah terjadi di bangku Sekolah Dasar Gresik Jawa Timur digelar pada Sabtu 16 September 2023 lalu.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan "Saya kira Pemerintah Daerah harus mengambil tindakan keras terutama kepada Kepala Sekolah". ujarnya dari instagram ussfeeds.

Dalam Undang-undang Perlindungan Anak disebutkan bahwasannya setiap peserta didik memiliki hak untuk dilindungi.

Baca Juga: Tertembak saat bersama Soeharto? Fakta tersembunyi dibalik kematian Siti Hartinah

Dilindungi mulai dari kekerasan fisik, psikis, seksual, baik itu pelakunya guru, tenaga pendidik, sesama peserta pendidik atau lingkungan yang berada di satuan pendidikan.

Dari pandangan murid penyebab kekerasan di sekolah diantaranya performa akademik rendah, kondisi kesehatan mental, sampai menyaksikan atau menjadi korban kekerasan.