Masyarakat Rempang mau tidak mau harus relokasi karena pabrik yang hendak dibuat besar sekali. Pulau Rempang dengan luas capai 17.000 hektar akan direvitalisasi menjadi kawasan yang meliputi sektor industri, perdagangan, tempat tinggal, dan pariwisata yang terintegrasi.
Untuk tahapan awal, kawasan ini telah diminati oleh perusahaan kaca terbesar di dunia asal dari Tiongkok, Xinyi Group yang merencanakan akan melakukan investasi sebesar USD 11,5 miliar atau sama dengan Rp 174 triliun sampai dengan 2080.
"Keseluruhan tempat itu kan 17.000 (hektar) tetapi dari 17.000 (hektar) lebih itu kan ada sekitar 10.000 hektar itu kawasan hutan lindung yang tidak dapat kita apa-apain . Maka tempatnya itu kurang lebih sekitar 7.000 (hektar) yang dapat diatur. Untuk kawasan industrinya, tahap pertama itu kita kurang lebih sekitar 2.000-2.500 hektar," ungkapkan Bahlil.***
Artikel Terkait
Ini Alasan PT Pindad Mendapat Apresiasi Dari Presiden Jokowi
Sepakat NU dan Muhammadiyah Minta Rempang Eco-City Batal, Ini Tanggapan DPR
Luhut Pandjaitan Minta Perusahaan Xinyi Tidak Mundur dari Rempang, Tapi Tetap Investasi di Indonesia
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto Sebut Lahan Permukiman di Pulau Rempang Tak Punya Sertifikat
Berikut Daftar Kekayaan Calon Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif, Yang Menggantikan Hengky Kurniawan
Gratis! untuk Siswa Madrasah dan S1, Kemenag Buka Program Persiapan Studi