Bisnisbandung.com,- Banjir besar yang melanda Sumatra, dan menimbulkan korban pula, telah menjadi perhatian publik saat ini.
Berbagai analisa tentang sebab banjir di Sumatra bermunculan, diantara penyebab yang banyak dibahas adalah pemanasan global yang memicu siklon besar, kerusakan ekologi dan ulah manusia sendiri.
Secara global, pemanasan global, menyebabkan es di kutub mencair, meningkatkan volume air laut di seluruh dunia.
Permukaan laut naik secara bertahap dari tahun ke tahun, kenaikan ini memperbesar resiko banjir di pesisir pantai yang padat penduduk dan minim penghijauan.
Baca Juga: Bupati Aceh Utara Ungkap Belum Ada Bantuan Pemerintah Pusat, Warga Terpaksa Tempuh Jalan Setapak
Kerusakan ekosistem di daerah aliran sungai, rapuhnya benteng alam di sekitar sungai, menghilangkan daya dukung dan daya tampung ekosistem hulu untuk meredam curah hujan yang tinggi.
Berkurangnya hutan alami, maka tak ada pengendali air di kawasan tersebut, terjadi erosi masif dan longsor hingga terjadi banjir bandang.
Vegetasi hutan yang tidak terjaga,maka siklus hidrologi alami terganggu, air hujan tak lagi terserap tanah, maka hujan mengalir deras ke hilir sungai.
Hutan hulu yang hilang menghilangkan sabuk pengaman alami bagi ekosistem di daerah tersebut.
Baca Juga: Bencana Akibat Kebijakan Pemerintah, Pengamat Sebut Prabowo Harusnya Tetapkan Bencana Nasional
Adanya deforestasi msif di berbagai daerah di Sumatra, menjadi pemicu banjir besar yang terjadi saat ini.
Adanya penebangan liar, pembukaan kebun, hingga pertambangan emas, menjadi sebab hutan kehilangan fungsi ekologisnya sebagai pengendali hujan dan penahan banjir.
Maka bila kita ditanya lagi, memang ada dosa manusia dalam bencana yang terjadi saat ini.
Bahkan bencana hidrometeorologi nampaknya semakin parah akibat deforestasi dan perubahan iklim.