Bisnisbandung.com - Dalam perkembangan yang menarik, daging hasil laboratorium telah mendapatkan persetujuan untuk dijual di Amerika Serikat, membuka jalan bagi "zaman baru" dalam industri makanan.
Teknologi yang revolusioner ini telah melalui serangkaian pengujian dan penelitian yang ketat sebelum akhirnya mendapatkan persetujuan resmi dan dapat dijual di Amerika Serikat.
Dikenal dengan sebutan "lab-grown meat" atau daging hasil laboratorium, produk ini dibuat melalui proses yang melibatkan pembiakan sel-sel hewan dalam lingkungan laboratorium yang terkontrol, Amerika Serikat sangat menerima produk tersebut.
Hasilnya adalah produk daging yang serupa dengan daging yang diperoleh dari hewan, tetapi diproduksi tanpa harus memanen hewan secara langsung.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Pildun U-17, Coach Justin Mengaku Kaget Dengan Gebrakan Erick Thohir
Keputusan ini telah memicu antusiasme di kalangan para inovator, ilmuwan, dan konsumen yang prihatin tentang dampak lingkungan dan kesejahteraan hewan yang disebabkan oleh industri peternakan tradisional.
Dalam beberapa tahun terakhir, lab-grown meat telah menjadi fokus utama penelitian dan pengembangan teknologi di bidang ini.
Proses produksi daging hasil laboratorium dimulai dengan mengambil sampel sel-sel hewan, seperti sel otot atau sel lemak, yang kemudian dikultur dalam lab. Sel-sel ini diberi nutrisi yang tepat dan dipelihara dalam kondisi optimal untuk pertumbuhan.
Seiring waktu, sel-sel ini berkembang dan membentuk jaringan otot atau lemak yang dapat digunakan untuk produksi daging.
Baca Juga: 5 Zodiak yang Mampu Merebut Hati Si Virgo, Kamu Salah Satunya?
Selain manfaat lingkungan yang signifikan, daging hasil laboratorium juga menjanjikan potensi keberlanjutan yang tinggi.
Penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien, pengurangan limbah, dan penghindaran risiko penularan penyakit hewan adalah beberapa keuntungan utama yang diharapkan dari teknologi ini.
Namun, meskipun lab-grown meat telah mendapatkan persetujuan untuk dijual, tantangan tetap ada di depan.
Salah satu tantangan terbesar adalah menghasilkan produk yang terjangkau secara komersial, sehingga dapat bersaing dengan harga daging tradisional.
Artikel Terkait
Ridwan Kamil sang Penikmat Jengkol, Ungkap Rahasia Puluhan Tahun yang Jarang Diketahui
Bingung? Ini dia 15 Rekomendasi Oleh - Oleh Bandung
Anda Pecinta Bakso? Berikut 5 Rekomendasi Bakso Enak di Bandung
Bikin Ngiler! Ini Dia 6 Rekomendasi Tempat Makan Masakan Sunda di Bandung
Meskipun Kecil dan Imut, 6 Jajanan Pasar Ini Punya Kalori Yang Besar
Rekomendasi Tempat Nongkrong Cantik dengan Cake Estetik Dijamin Instagramable