Wow Ternyata di Singapura Ada Tim Interpol yang Siap Membantu Negara Memerangi Kejahatan Crypto

Bisnisbandung.com - Semakin maraknya penggunaan Crypto sebagai alat transaksi dan investasi juga membuat jumlah kejahatan yang memanfaatkan Crypto bertambah.

Dalam penanganan tindak kejahatan yang berbasis Crypto tentu diperlukan tim khusus dengan kemampuan yang mumpuni di bidang teknologi.

Belum adanya kerangka hukum yang jelas tentu membuat Cryptocurrency seperti Bitcoin menjadi tantangan bagi aparat penegak hukum.

Baca Juga: Harga Cuma 8 Jutaan, Yuk intip Keunggulan Xiaomi TV Q1E 55

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Interpol Jürgen Stock dikutip oleh pers India ketika tiba di New Delhi untuk menghadiri Sidang Umum ke-90 Interpol yang dimulai pada Selasa dan akan berlanjut hingga 21 Oktober.

Selama konferensi pers pada hari Senin, kepala Organisasi Polisi Kriminal Internasional (ICPO) juga mengatakan bahwa Cryptocurrency muncul sebagai ancaman utama di seluruh dunia.

Stock mengatakan bahwa Interpol telah membentuk tim di Singapura, rumah dari Kompleks Global untuk Inovasi, yang akan membantu negara-negara dalam upaya mereka untuk memerangi kejahatan yang dilakukan menggunakan aset Crypto.

Baca Juga: Ingin menjadi Programmer, ketahui skill Programmer yang wajib kamu miliki

Cryptocurrency dan cybercrime akan menjadi fokus utama agenda pertemuan karena 195 anggota badan tersebut berusaha untuk meningkatkan kerja sama di lapangan.

“Perkembangan besar dalam teknologi, internet untuk segalanya, dan digitalisasi – karena cryptocurrency – menimbulkan tantangan,” kata Stock menjelaskan.

Dikutip oleh kantor berita Spanyol EFE, orang Jerman itu menunjukkan bahwa seringkali lembaga penegak hukum tidak dilatih dan diperlengkapi dengan benar.

Baca Juga: 5 Kunci Hidup Bahagia, Yuk Terapkan Hidup Sehat Luar Dalam

Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa sejumlah besar aset yang dihasilkan oleh kegiatan kriminal sedang dicuci melalui Cryptocurrency.

Praveen Sinha, direktur khusus Biro Investigasi Pusat India, mencatat bahwa semakin sulit untuk menguraikan kejahatan dunia maya.