Bisnis Bandung - Iran mulai melirik potensi Crypto untuk berkembang di negaranya.
Peraturan untuk memudahkan potensi mata uang digital Crypto berkembang di Iran telah dibuat.
Peraturan tersebut terkait pengembangan penambangan Crypto.
Dikutip bisnisbandung dari news.bitcoin.com (29/7/2022) yakni Kementerian Energi Iran telah mengubah peraturan penambangan Crypto tertentu untuk memudahkan akses ke energi terbarukan
Bagi entitas yang berwenang untuk mencetak mata uang digital di negara tersebut.
Baca Juga: Pemuda Ini Jadi Jutawan Berkat Beli Coin Crypto TERRA LUNA
Sebuah dekrit yang baru-baru ini dikeluarkan membebaskan para penambang dari kewajiban untuk menggunakan kapasitas pembangkit listrik di lokasi dan mengizinkan mereka untuk membeli listrik dari energi terbarukan dari seluruh negeri dan melalui jaringan nasional, Bargqnews meluncurkan.
Sampai saat ini, perusahaan pertambangan hanya bisa menandatangani kontrak dengan pembangkit listrik terbarukan yang terletak di provinsi yang sama, kata Mohammad Khodadadi, seorang pejabat di Perusahaan Pembangkit Listrik, Transmisi dan Distribusi (Tavanir) Iran.
Dikutip oleh harian berita bisnis berbahasa Inggris Financial Tribune, laporan itu juga mengungkapkan bahwa perusahaan Iran yang menambang secara legal dengan energi bersih tidak akan dikenakan biaya transmisi reguler untuk menggunakan jaringan listrik negara itu.
Perubahan positif untuk sektor pertambangan terjadi setelah pada bulan Desember otoritas Iran mengumumkan keputusan untuk mengizinkan pembangkit listrik yang memproduksi energi hijau untuk memasok penambang berlisensi.
Perubahan itu merupakan inisiatif dari kementerian energi di Teheran.
Baca Juga: Ada Seleb Marah-Marah di Gelar Busana Jalanan, Arnold : Anak Itu Apa Istimewanya?
Iran telah mengalami kekurangan listrik selama musim panas dan kering serta bulan-bulan musim dingin dan sebagian menyalahkan penambangan Bitcoin yang intensif energi atas defisit tersebut.
Pada tahun 2021, peternakan Crypto terdaftar diperintahkan untuk mematikan peralatan mereka yang haus daya lebih dari satu kali.
Tahun ini, Tavanir kembali meminta para penambang untuk menangguhkan kegiatan hingga akhir musim panas, dengan alasan kekurangan listrik yang diperkirakan di tengah meningkatnya permintaan karena peningkatan konsumsi untuk pendinginan. Pembatasan tersebut memicu reaksi negatif dari komunitas Crypto negara itu.