investasi

Kapan Waktu Terbaik Membeli Saham? Simak Prinsip Investasi Sir John Templeton

Senin, 11 April 2022 | 09:45 WIB
Sir John Templeton ungkapkan prinsip investasi (YouTube/ Female Investor Indonesia)

Bisnis Bandung - Dalam dunia investasi umumnya investor dapat melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum mengambil keputusan membeli atau menjual sebuah saham.

Analisis fundamental menyangkut data laporan keuangan, profesionalisme jajaran manajemen, dan potensi market pada bidang usaha emiten bersangkutan.

Kemudian dikenal juga analisis teknikal yang menggunakan sejarah harga sebagai patokan dengan memadupadankan teori statistik terkait.

Salah satu metode pembelian saham yang cukup unik pernah diterapkan oleh Sir John Templeton sepanjang karirnya menjadi seorang investor.

Sebagai Investor Sir John Templeton dikenal menggunakan prinsip contrarian yang mana selalu mengambil posisi kebalikan dengan arah trend market.

Baca Juga: 5 Hal Penting untuk Diketahui Sebelum Investasi Cryptocurrency

Dikutip dari Investopedia, dia sengaja mencari saham-saham yang sudah ditinggalkan atau diabaikan investor. Templeton melihat bisnis yang bermasalah sebagai peluang untuk berkembang.

Dia juga mencari aset yang dinilai terlalu tinggi dan mengambil posisi investasi untuk mengambil keuntungan dari kejatuhannya.

Pada tahun 1939 ketika tercetus perang dunia ke-2 dimana kepanikan dan pesimisme mendominasi bursa saham, dia melakukan langkah yang cukup ekstrem dalam berinvestasi.

Dikutip dari channel youtube Female Investor Indonesia, dia meminjam sejumlah uang ke bank untuk diinvestasikan ke semua saham yang dijual dengan harga dibawah 1 USD di Bursa Saham New York.

Dengan metode tersebut dia berhasil mengumpulkan 104 perusahaan dengan kepemilikan 100 lembar saham di masing-masing perusahaan tersebut.

Bahkan beberapa perusahaan yang dia beli saat itu sedang mengalami proses kebangkrutan. Sebuah keputusan yang sangat tidak masuk akal saat itu.

Namun hal ini berbalik setelah 5 tahun kemudian portofolio Sir John Templeton mengalami kenaikan sebesar 400%. Dari 104 perusahaan yang dia beli hanya 4 perusahaan yang akhirnya mengalami kebangkrutan.

Dalam memilih saham dia selalu berfokus pada nilai dari perusahaan tersebut dan tidak pernah melakukan analisis teknikal.

Baca Juga: Ingin Berinvestasi Saham Secara Syariah?, 4 Indeks Saham Syariah Ini Menarik Untuk dicermati

Halaman:

Tags

Terkini