investasi

Bank Sentral Bolivia Menggunakan Yuan China untuk Penyelesaian Internasional

Jumat, 28 Juli 2023 | 19:00 WIB
Bolivia mulai menggunakan Yuan China sebagai alat transaksi internasional (Pixabay/ moerschy)

Bisnisbandung.com - Pengaruh China dalam perdagangan internasional semakin pesat sejak beberapa negara memutuskan penggunaan Yuan dalam transaksi internasional.

Terbaru Bank Sentral Bolivia memutuskan untuk menggunakan Yuan China dalam transaksi internasionalnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perekonomian Marcelo Montenegro pada sebuah konferensi pers yang menyatakan bahwa bank sudah bertransaksi menggunakan yuan, bahkan tanpa bank China di Bolivia.

Baca Juga: Bagaimana Hak Belajar Santri Al Zaytun? Ini Jawaban Menag

Namun, Montenegro juga menjelaskan bahwa memiliki cabang bank China di negara tersebut akan mempercepat proses adopsi mata uang tersebut dalam transaksi tersebut. 

"Jelas bahwa terkadang tidak perlu memiliki bank untuk melakukan operasi, tetapi jelas memiliki bank China atau bank yang dekat dengan wilayah tersebut juga dapat memfasilitasi operasi dengan lebih lancar." kata Montenegro

Kedua pemerintah China dan Bolivia sedang bekerja untuk membawa bank-bank China ke Bolivia untuk bertindak sebagai perantara untuk memudahkan penyelesaian transaksi, menurut pernyataan dari Duta Besar China untuk Bolivia, Huang Yazhong.

Proses De-Dolarisasi Bolivia
Presiden Bolivia, Luis Alberto Arce, telah menyerukan secara terbuka untuk mengurangi dolar Latam dan mendukung pengenalan mitra baru di wilayah tersebut, termasuk negara-negara BRICS seperti China. 

"Wilayah kami sangat terpengaruh oleh pembatasan yang diberlakukan oleh sistem keuangan utara, yang membatasi opsi pembiayaan, sehingga perlu mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan mendiversifikasi hubungan ekonomi kami." kata Presiden Bolivia.

Baca Juga: Begini Cara Merawat Kulit Wajah dengan Serum yang Tepat

Bolivia menghadapi krisis dolar yang memengaruhi nilai tukar dolar AS. Pada bulan Mei, pemerintah menyetujui undang-undang yang memungkinkannya menjual hingga setengah dari cadangan emasnya untuk mendapatkan dolar di pasar internasional untuk menghindari krisis likuiditas serupa.

Negara ini mengikuti jejak Argentina dan Brasil, yang juga menunjukkan tanda-tanda mengadopsi yuan Tiongkok dalam sistem keuangan mereka.

Pada bulan Maret, Brasil menandatangani kesepakatan dengan China untuk melakukan transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang nasional.

Argentina juga mengintegrasikan yuan China ke dalam sistemnya, memungkinkan importir menyelesaikan transaksi dengan China dengan mata uang fiat.***

Tags

Terkini