Bisnisbandung.com - Saham perusahaan terbuka merupakan bentuk investasi di mana seseorang dapat membeli sebagian kecil kepemilikan dari perusahaan tersebut dengan harga saham tertentu.
Harga saham dapat naik ataupun turun tergantung pada permintaan dan penawaran di pasar dimana perubahannya dapat berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dan seringkali sulit diprediksi.
Namun demikian investor dapat memperkirakan kapan harga saham akan naik atau turun dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
Baca Juga: Perhatikan Nih! 6 Karakter Wanita yang Membuat Pria Kabur, Nomor 4 Gak Gini Juga Ya!
1. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan faktor internal utama yang mempengaruhi harga saham. Jika kinerja perusahaan baik, yaitu laba yang dihasilkan meningkat, maka harga saham cenderung naik.
Sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk, harga saham kemungkinan besar akan turun. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan investor terhadap prospek masa depan perusahaan yang lebih cerah.
2. Kondisi Ekonomi
Kondisi perekonomian global dan nasional juga mempengaruhi harga saham. Jika perekonomian sedang tumbuh dengan baik, maka harga saham cenderung naik.
Namun, jika perekonomian sedang lesu, maka harga saham kemungkinan akan turun. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan terhadap produk dan layanan perusahaan pada saat kondisi perekonomian sedang lesu.
Baca Juga: Mau Jadi Kekasih Idaman? Inilah 5 Cara Bikin Pria Cinta Mati Sama Kamu
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi harga saham. Misalnya, kebijakan pajak yang lebih berat atau aturan yang lebih ketat dapat membuat laba perusahaan menurun, sehingga harga saham turun.