Bisnisbandung.com - Disney telah lama dikenal dunia, dengan film-filmnya yang menarik dan disukai oleh berbagai kalangan usia. Dan juga taman hiburannya yang megah.
Namun tidak selalu berada di atas, Disney mengalami keterpurukan bahkan sampai meminta CEO lamanya untuk kembali ke perusahaan untuk menyelamatkannya.
Cerita mengenai Disney yang mengalami keterpurukan bermula ketika CEO barunya Bob Chapek tidak dapat mengatasi permasalahan perusahaan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Siap Menang, Siap Kalah, Ini Komentarnya Usai Nyoblos Pemilu 2024
Bob Iger, yang baru saja turun dari jabatan CEO dipanggil kembali untuk menyelamatkan Disney dari krisis yang sedang melanda.
Bob Iger, seorang ikon di industri hiburan, memulai karirnya dari bawah sebagai pesuruh di ABC pada tahun 1974.
Namun, perjalanannya menuju puncak tidaklah mudah. Setelah Disney mengakuisisi ABC pada tahun 1996, pintu kesempatan terbuka lebar bagi Iger.
Baca Juga: Harapan Sri Mulyani Usai Mencoblos di TPS 73 Bintaro Tangerang Selatan
Dan pada tahun 2000, ia menjadi Presiden dan Chief Operating Officer Disney. Namun, ketika Iger mengambil alih sebagai CEO pada tahun 2005, Disney sedang menghadapi tantangan besar.
Iger tidak gentar. Dia melakukan serangkaian langkah berani, termasuk mengakuisisi Pixar, Marvel Entertainment, Lucasfilm, dan 21st Century Fox.
Dia juga menciptakan platform streaming sendiri, Disney Plus, yang sukses besar. Sayangnya pada tahun 2020, ketika Iger memutuskan untuk turun, situasinya berubah drastis.
Baca Juga: Prabowo Unggul Telak dari Anies dan Ganjar, Ini Hasil Quick Count LSI Denny JA
Pandemi global melanda, membuat taman hiburan dan teater Disney sepi. Dan penggantinya, Bob Chapek, tidak mampu mengatasi masalahnya.
Nilai pasar Disney turun tajam, dan keputusan-keputusan strategis yang diambil Chapek menuai kritik.