Bisnisbandung.com - China menjadi negara terdepan dalam uji coba penggunaan Central Bank Digital Currency (CBDC) di dunia saat ini.
CBDC merupakan salah satu ide yang dikembangkan berbagai negara guna mengimbangi teknologi Blockchain yang digunakan pada kripto.
Dengan penerapan CBDC diharapkan para pengguna dapat bertransaksi mata uang fiat namun dengan kemudahan yang dimiliki oleh kripto.
Baca Juga: Pilih Nomor Punggung 29, Kevin Ray Mendoza : Itu Tanggal Lahir Saya
China yang sangat serius mengembangkan CBDC Yuan Digital (e-CNY) dan secara aktif menguji proyek e-CNY-nya.
Sejak memulai penelitian yuan digital, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) terus memperluas jangkauan program percontohan ini.
Hingga berita ini ditulis e-CNY telah dapat digunakan pada 26 wilayah percontohan yuan digital yang tersebar di Tiongkok.
Baca Juga: Head to Head Persib Vs Persik
Gubernur PBOC Yi Gang mengungkapkan pada bulan Juli bahwa transaksi yang menggunakan mata uang digital bank sentral Tiongkok mencapai 1,8 triliun yuan ($250 miliar) pada akhir Juni.
Pada bulan November, Standard Chartered Bank mengatakan telah mulai menawarkan layanan pertukaran yuan digital di Tiongkok.
Selain itu, bank sentral Tiongkok dan Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) telah memasuki fase kedua dalam mengintegrasikan yuan digital untuk pembayaran dan transaksi lintas batas di Hong Kong.
Baca Juga: Berbekal 22 Pemain, Persik Incar Poin di Markas Persib
Terbaru e-CNY tidak hanya dapat digunakan di Tiongkok tapi juga telah meramabah kerja sama untukd apat digunakan di negara lain.
Singapura dan Tiongkok telah bekerja sama dalam uji coba yang memungkinkan wisatawan di kedua negara membelanjakan mata uang digital bank sentral Tiongkok, yuan digital.