Bisnisbandung.com - Kondisi di perbatasan Israel dan Palestina saat ini dikabarkan tengah memanas setelah Hamas menyiapkan ribuan rudal untuk menyerang Israel.
Dikutip dari Aljazeera, Israel mendeklarasikan “keadaan perang” ketika pertempuran sengit antara pejuang Palestina dan pasukan Israel terus berlanjut di beberapa wilayah di Israel selatan, sehari setelah serangan mendadak Hamas.
Sementara itu, Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan mortir dari Lebanon ke Peternakan Shebaa yang diduduki; Israel mengatakan mereka membalasnya dengan serangan artileri.
Baca Juga: Imbas Pelarangan TikTok Shop, Kini Impor Barang Kosmetik dan Elektronik akan Dipantau Lebih Ketat
Keadaan perang ini tentu memberikan pengaruh terhadap harga beberapa komoditas dunia seperti minyak, batu bara, emas, dan perak.
Gejolak geopolitik seperti perang biasanya mampu membuat harga emas naik tinggi karena dikenal sebagai safe heaven.
Masih lekat di ingatan para investor saat perang Rusia-Ukraina terjadi harga emas naik tinggi hingga menembus level tertinggi sepanjang masa.
Baca Juga: Tampak Kelelahan, Inter Milan Gagal Raih Poin Penuh Melawan Bologna di Kandang Sendiri
Kali ini pun dengan pecahnya perang Israel - Palestina dapat membuat harga emas naik ke level lebih tinggi.
Terlebih lagi saat ini harga emas sedang turun hingga menyentuh level terendah tahun ini di kisaran harga 1.800 dolar AS per troy ounce.
Pada penutupan perdagangan hari jumat 7 Oktober 2023, harga emas berhasil rebound ke level 1.831 dolar AS per troy ounce.
Baca Juga: AC Milan Geser Inter Milan dari puncak Klasemen Sementara Liga Italia Serie A
Oleh karena itu berbagai sumber memprediksi adanya peluang kenaikan harga emas pada perdagangan pekan depan.***