Alam Indonesia memang amat kaya raya dengan berbagai flora dan fauna. Salah satunya Kalimantan. Di pulau terbesar se-Nusantara ini, ada ribuan jenis buah khas pulau yang juga disebut Borneo tersebut.
Fakta inilah yang membuat Muhammad Hanif Wicaksono jadi kesengsem dengan tanaman buah-buahan khas Kalimantan. Caranya adalah dengan membudidayakan ragam jenis tanaman buah khas Kalimantan.
Saat ini, sudah ada 160 spesies buah langka endemik khas Kalimantan yang sudah ia budidayakan. "Itu tahun lalu. Dan luas lahan bibit saya kecil, sekitar 8 m x 8 m dan 6 m x 12 m," kata Hanif.
Jangan salah, upaya budidaya tanaman buah langkah Kalimantan itu tidaklah semudah membalikkan tangan. Usaha tersebut sudah berlangsung selama tujuh tahun, atau tepatnya dimulai 2012 hingga akhirnya ia mempunyai pusat penelitian tanaman buah Kalimantan yang ada di Desa Marajai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Awalnya, saat hijrah dari Blitar ke Kalimantan Selatan bersama sang isteri, Hanif menemukan beberapa buah unik di pasar yang tidak pernah ia temui di Jawa. Lucunya, saat mencari tahu keberadaan pohon dari buah unik tersebut, para pedagang di pasar tidak ada yang tahu.
Rasa penasaran pun bergemuruh di dalam hatinya. Apalagi dirinya memang punya hobi di bidang pertanian. Ia pun mencari tahu keberadaan pohon buah khas Kalimantan. "Saya cari pohonnya, dan makin luas menjelajahnya," tuturnya.
Ada enam kabupaten di Kalimantan Selatan yang ia sambangi untuk mencari tahu keberadaan tanaman buah khas dan langka di daerah tersebut. Dan banyak masyarakat setempat yang tidak tahu soal potensi ekonomi dari buah khas tersebut.
Setelah mendapat tanaman buah, ia pun langsung membudidayakan. Awalnya hanya sepuluh bibit tanaman buah saja yang ia budidayakan di pekarangan rumah. Makin lama, makin berkembang hingga mencapai 160 spesies tanaman buah khas dan langka dari Kalimantan.
Apa saja buahnya? Ternyata ada yang sama dengan buah di Jawa. Seperti ada buah mangga atau nangka. Tapi jenis mangga di Kalimantan bisa mencapai 20 jenis. Nangka bisa 17 jenis dan durian ada sembilan jenis. "Rasanya enak. Ada durian Lahong rasanya seperti dicelup minyak telon. Enak," pujinya.
Hebatnya, tanaman buah yang ia budidayakan tidak lah ia komersialkan meski bisa saja ia jual ke luar negeri. Siapa saja yang ingin bibit tanaman buah khas Kalimantan darinya bisa mendapatkan secara gratis. Karena ia ingin tanaman khas ini eksis dan tidak punah.
melalang buana di hutan Kalimantan Selatan tentu menciptakan banyak pengalaman bagi Muhammad Hanif Wicaksono. Pria asal Blitar, Jawa Timur ini mulai melakukan budidaya buah endemik langka di Kalimantan sejak 2012.
Saat berkelana keluar masuk hutan, tentu banyak cerita yang ia alami. Pernah suatu saat ketika ia mencicipi buah-buahan di hutan, lidahnya menjadi mati rasa selama tiga hari. "Awalnya gatal dan kebas selama tiga hari. Saya suka icip buah yang ditemui di hutan," katanya.
Sayang, sampai sekarang, dirinya tidak mengetahui jenis buah yang membuat lidahnya mati rasa itu. Yang jelas, dirinya tidak kapok untuk terus bergerilya mencari buah-buah langkah dan khas Kalimantan.
Saat menemui sebuah tanaman pohon buah di hutan, ia langsung mengobservasinya lebih lanjut. Caranya dengan memotret dari berbagai sudut. Mulai dari daunnya, batang, pohon secara utuh, bunga, hingga buah. Termasuk juga lokasi tempat si pohon buah tersebut ditemukan.