Yang Muda Yang Punya Usaha

photo author
- Kamis, 1 Agustus 2019 | 11:45 WIB
coffee
coffee

AMBISI Rinda Desgita Virnari Saputri punya usaha sendiri di usia 25 tahun kesampaian juga. Bukan cuma satu, kini dia punya dua usaha.

Perempuan kelahiran Jakarta, 13 Desember 1990 ini adalah pemilik usaha serbuk minuman merek Masterista dan kedai kopi bertajuk What’s Up Coffee. Dari kedua bisnisnya itu, kini Rinda bisa mengantongi omzet lebih dari Rp 500 juta per bulan.

Jumlah karyawannya total ada 22 orang. “Saya memang punya ambisi punya usaha sendiri saat usia 25 tahun,” kata dia.

Keinginannya yang besar itu muncul saat menjadi distributor keripik singkong pedas Maicih untuk wilayah Jakarta. Ketika itu, keuangan Rinda berada di titik terendah akibat perubahan sistem penjualan dari kantor pusat, yang mengakibatkan persaingan sesama penjual Maicih semakin ketat.

Buntutnya, dia sampai harus menjual Mazda2 miliknya. Padahal, mobil ini ia beli dari hasil keuntungan jualan Maicih. Untungnya, “Tidak sampai ngutang,” ujar alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini.

Rinda menjadi distributor Maicih saat dia masih duduk di bangku kuliah. Awalnya, dia penasaran dengan rasa keripik singkong yang kala itu sedang happening di Bandung.

Setelah mencoba dan rasanya enak, ia pun memberanikan diri menjadi distributor di Jakarta, dengan menghubungi nomor telepon yang ada di akun Twitter Maicih. “Ternyata, mereka lagi butuh distributor untuk Jakarta,” ujar Rinda.

Untuk menjadi distributor Maicih, proses seleksinya sangat ketat. Sebab, sistem pemasaran Maicih eksklusif dan nomaden alias berpindah-pindah.

Akhirnya, setelah melewati proses seleksi, dia pun terpilih sebagai distributor area Jakarta. Pada 2011, Rinda mulai memasarkan Maicih.

Bermodal uang Rp 5 juta hasil meminjam dari orangtua, ia membeli 500 bungkus keripik singkong. “Dalam satu minggu habis, karena saya gentayangan ke mana-mana pakai mobil yang dikasih orangtua,” kisahnya.

Pada tahun yang sama, penjualannya berhasil menembus 20.000 bungkus per bulan. Rinda punya bawahan sampai 15 orang.

Sebagai distributor, dia pun mendapat sebutan jenderal. Yang menarik, salah satu bawahannya adalah Sigit Wardana, vokalis Base Jam.

Menurutnya, Sigit tertarik jualan Maicih karena profitnya gede banget. Rinda sendiri mengantongi keuntungan Rp 5.000 per bungkus. “Dulu, profit saya sebulan bisa sampai Rp 100 juta, bersih,” ucap dia.

Enggak heran, Rinda yang sedang kuliah semester akhir memutuskan untuk cuti selama satu tahun. Selain nilai kuliah yang masih oke, ia melihat, sistem pemasaran Maicih tidak akan bertahan lama. “Jadi, saya ingin manfaatkan momentum ini, mumpung masih punya kesempatan,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X