Suguhkan Drama Masa Depan, Film “Pelangi di Mars” Karya Upie Guava dan Alim Sudio

bisnisbandung.com - Industri perfilman Indonesia kembali menghadirkan proyek ambisius melalui Mahakarya Pictures yang tengah mempersiapkan film berjudul Pelangi di Mars.

Film ini mulai mencuri perhatian setelah merilis materi promosi perdana berupa poster teaser di media sosial.

Poster tersebut menampilkan suasana hangat antara seorang anak yang mengenakan pakaian mirip astronot dengan beberapa robot yang tampak menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya.

Baca Juga: Polemik Meme Bahlil yang Dimaafkan, Ketika Kritik Kebijakan Dianggap Serangan Pribadi

Pelangi di Mars disutradarai oleh Upie Guava dan digarap berdasarkan naskah karya Alim Sudio. Cerita difokuskan pada sosok Pelangi, seorang anak berusia 12 tahun yang digambarkan sebagai manusia pertama yang lahir dan besar di planet Mars.

Kisah ini menjadi unik karena menyoroti kehidupan manusia yang tumbuh dalam lingkungan koloni di planet lain, jauh dari Bumi.

Konflik utama muncul ketika koloni manusia yang sebelumnya menetap di Mars justru memutuskan untuk kembali ke Bumi.

Dalam situasi itu, Pelangi tertinggal sendirian dan harus berjuang bertahan hidup di planet yang digambarkan sunyi serta tandus.

Baca Juga: Meme Bahlil Ramai di Media Sosial, Rocky Gerung: Memang Agak Konyol Soal Reputasi

Namun, perjalanan Pelangi tidak seluruhnya penuh kesepian, karena ia kemudian menemukan sekelompok robot tua yang menjadi teman sekaligus pelindung dalam menjalani kesehariannya.

Film ini mempercayakan peran utama kepada aktor cilik Mesti Gusti sebagai Pelangi. Selain itu, proyek yang dijadwalkan tayang pada tahun 2026 ini juga menghadirkan sejumlah aktor berbakat Indonesia seperti Lutesha, Rio Dewanto, Livy Renata, serta Myesha Lin.

Kehadiran para pemain populer tersebut diharapkan dapat membawa warna baru bagi film fiksi ilmiah Tanah Air.

Dengan tema futuristik dan latar luar angkasa, Pelangi di Mars diprediksi menjadi salah satu film yang paling dinantikan beberapa tahun mendatang.

Baca Juga: Psikolog Forensik Nilai Kasus Ammar Zoni Cerminkan Kegagalan Negara Menangani Rehabilitasi