Mereka juga tahu bahwa permintaan maaf yang sebenarnya adalah tindakan tanpa pamrih : hanya karena mereka telah meminta maaf tidak berarti orang lain harus memaafkan mereka.
Dengan kata lain: mereka meminta maaf tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Pada akhirnya, orang berkelas menghargai orang yang telah mereka sakiti dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik.
Mereka akan berusaha untuk mengungkapkan bagaimana mereka akan menghindari kesalahan yang sama lagi.
7.Menangani kritik seperti juara
Saya selalu iri pada orang berkelas yang bisa menerima kritik dengan ramah.
Saya mengagumi bagaimana mereka memilih untuk menjadi orang yang lebih besar — menanggapi setiap umpan balik dengan tenang dan tetap menghormati apapun yang terjadi.
Hal pertama yang pertama: orang berkelas mendengarkan dengan cermat apa yang orang lain katakan dan mencari tahu apakah kritik itu membangun atau hanya kasar.
Mereka tidak tersinggung, dan mereka tidak bersikap defensif. Alih-alih bereaksi negatif, mereka hanya tersenyum dan berterima kasih — meskipun kritik itu tidak pantas.
Baca Juga: Ingin Segera Menikah dan Memiliki Anak? Berikut ciri Wanita Keibuan dan Penyayang
Mereka dengan rendah hati dan terbuka menerima kritik — terlepas dari apakah mereka menganggapnya konstruktif atau tidak.
Yang terpenting, mereka fokus pada manfaat mendapatkan umpan balik.
Mereka bertanya: "bagaimana saya bisa menggunakan kritik ini untuk lebih memperbaiki diri saya sendiri?"
Baca Juga: Kode keras !! Simak 5 alasan cowok ingin pasangannya diterima oleh keluarganya
Artikel Terkait
5 Penyebab seorang pria sering gagal dalam hal percintaan. Ganteng itu cuma bonus
Rahasia! Ternyata 6 hal ini diam-diam dilakukan pria saat naksir wanita, apakah doi juga sama?
4 Tipe Wanita Yang Harus Kamu Hindari Jauh-Jauh, Mungkin Ada Pada Pasanganmu?
Perhatian! Ini 15 Ciri-ciri Seorang Psikopat, Salah Satunya Berkaitan dengan Rasa Bosan
5 Dampak Buruk Bagi Cowok Yang Suka Melihat Konten Porno, Nomor 4 Gawat Baget
Dasar Gak Tahu Diri! 5 Hal yang Diucapkan Pria Saat Ketahuan Selingkuh, Nomor 3 Jangan Percaya