Belajar Dari Noktah Merah Perkawinan, Tentang Silent Treatment Yang Bisa Sangat Berbahaya

Bisnisbandung.com - Siapa yang sudah menonton film Noktah Merah Perkawinan? Film yang dibintangi Marsha Timothy, Oka Antara dan Sheila Dara ini merupakan film tahun 2022 yang merupakan remake dari sinetron dengan judul yang sama pada tahun 1996.

Film Noktah Merah Perkawinan sendiri menceritakan sepasang suami istri yang sudah saling mendiami dalam beberapa waktu dikarenakan beberapa masalah rumah tangga yang melanda, ditambah lagi adanya orang ketiga yang semakin memperkeruh suasana.

Namun yang menjadi fokus utama film ini bukan tentang orang ketiganya, namun Silent Treatment yang dilakukan oleh sang suami kepada istrinya.

Baca Juga: Mengerikan! Orang Jepang Diprediksi Akan Punah Di Tahun Segini, Kok Bisa? Ternyata...

Film ini sangat relate dengan kehidupan nyata banyak suami istri, yaitu suami atau istri yang memilih untuk mendiamkan pasangannya saat ada masalah yang menerpa.

Alasannya pun bermacam-macam. Namun apapun yang menjadi alasannya, melakukan Silent Treatment atau mendiamkan pasangan adalah bentuk lari dari masalah dan tanggungjawab sehingga bisa saja menghancurkan hubungan jika terus dilakukan.

Lalu apa sebenarnya Silent Treatment itu? Apa dampak yang dihasilkan bagi hubungan dan kesehatan mental? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Berapa Banyak Post Credit Scene di Film Ant-Man and the Wasp: Quantumania? Ini Jawabannya!

Apa Itu Silent Treatment?

Silent treatment adalah sikap atau perilaku seseorang yang memilih untuk diam ketika berhadapan dengan sebuah konflik atau masalah.

Tidak hanya dalam rumah tangga, Silent Treatment bisa terjadi dalam hubungan pertemanan, keluarga bahkan pekerjaan.

Biasanya, Silent Treatment dilakukan ketika seseorang merasa kewalahan saat menghadapi masalahnya dan menganggap bahwa semuanya akan terlupakan dan mereka seiring waktu.

Padahal, melakukan Silent Treatment bukan merupakan pilihan yang bijak karena justru bisa semakin memperkeruh keadaan, bahkan bisa berubah menjadi kekerasan emosional yang bisa sampai memanipulasi dan mengontrol orang lain.

Pasalnya, orang yang menerima perlakukan Silent Treatment ini sangat mungkin merasa seperti sedang dihukum dan dihantui pertanyaan dan cenderung menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.