Apa Itu Evolusi Budaya? Bisakah Kita Bertahan Di Masa Revolusi Kebudayaan Ini?

Ini memiliki implikasi yang sangat besar, misalnya, dalam kaitannya dengan firasat pertama tentang apa yang kita sebut "tradisi"—cara membuat dan melakukan sesuatu—yang memang merupakan blok bangunan budaya.

Baca Juga: Termometer Inframerah Bisa Merusak Otak Manusia?

Mendasari proses ini, eksperimen ilmu saraf yang dilakukan untuk mempelajari sinapsis otak dan area yang terlibat selama proses pembuatan alat menunjukkan bahwa setidaknya beberapa bentuk dasar bahasa mungkin diperlukan untuk mengkomunikasikan teknologi yang diperlukan untuk membuat alat yang lebih kompleks pada zaman Acheulian yang dimulai.

di Afrika sekitar 1,75 juta tahun yang lalu. Para peneliti telah menunjukkan bahwa area otak yang diaktifkan selama pembuatan perkakas sama dengan yang digunakan untuk proses pemikiran abstrak, termasuk bahasa dan perencanaan volumetrik.

Ketika kita berbicara tentang Acheulian, kita mengacu pada fenomena budaya yang sangat padat yang terjadi di Afrika dan Eurasia yang berlangsung sekitar 1,4 juta tahun.

Baca Juga: Apa itu Gaya Hidup?

Meskipun tidak dapat dianggap sebagai kejadian yang homogen, hal itu memerlukan sejumlah elemen perilaku dan teknososial yang disepakati oleh para prasejarah sebagai satu kesatuan.

Secara global, teknokompleks Acheulian umumnya bertepatan dengan munculnya hominin berotak relatif besar yang dikaitkan dengan Homo erectus dan Homo ergaster Afrika, serta Homo heidelbergensis, hominin luas yang diidentifikasi di Eurasia dan diketahui telah berhasil beradaptasi dengan suhu yang relatif lebih dingin.

Memang, selama Acheulian hominin mengembangkan teknologi pembuatan api dan perapian pertama muncul di beberapa situs (terutama gua) yang juga menunjukkan indikasi pola penggunaan musiman atau siklus.

Baca Juga: Simak! Inilah Cara Hidup Hemat Untuk Anak Kos

Dalam hal teknologi perkakas batu, hominin Acheulian beralih dari peralatan perkakas Oldowan yang tidak standar untuk berinovasi cara baru membentuk perkakas batu yang melibatkan konsep volumetrik yang relatif rumit.

Hal ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan berbagai format serpihan yang terbentuk sebelumnya yang kemudian mereka modifikasi menjadi berbagai jenis alat standar. Secara konseptual, ini sangat signifikan karena menyiratkan bahwa untuk pertama kalinya, batu dimodelkan agar sesuai dengan gambaran mental yang telah ditentukan sebelumnya.

Simetri bifasial dan bilateral dari kapak tangan berbentuk air mata Acheulian yang menjadi ciri khas ini sangat patut dicontoh.***