DI saat pasar global mengalami pukulan besar akibat wabah virus corona, beberapa perusahaan malah diuntungkan.
Perusahaan-perusahaan ini karena sifat bisnis mereka, mengalami lonjakan keuntungan. Lalu jika wabah ini berlanjut, perusahaan-perusahaan ini diperkirakan akan mengalami peningkatan penjualan dan saham.
Beberapa di antaranya adalah perusahaan-perusahaan yang memproduksi vaksin, disinfektan dan masker.
Di antara kelompok tersebut, ada peningkatan drastis kegiatan perusahaan farmasi dan bioteknologi yang sedang melakukan uji coba klinis untuk mengembangkan vaksin untuk melawan virus tersebut.
Misalnya Inovio Pharmaceuticals menjadi sorotan sesudah mereka menyatakan akan memulai uji coba kepada manusia bulan depan di Amerika Serikat. Nilai perusahaan itu meningkat lebih dari dua kali lipat.
Pesaing mereka adalah perusahan seperti Moderna, Novavax, Gilead, AIM ImmunoTech dan Vir Biotechnology.
Menghindar tempat umum
Selain perusahaan seperti ini, yang mendapat keuntungan juga dari wabah adalah perusahaan di bidang telekonferensi, pendidikan dan hiburan daring.
Ini terjadi terutama setelah beberapa negara seperti Jepang dan Italia menutup sekolah, dan beberapa perusahaan seperti Google dan Twitter meminta karyawan mereka bekerja dari rumah.
Di bagian dunia lain orang memilih menghindar tempat umum seiring meningkatnya kasus infeksi dan kematian, menurut organisasi kesehatan dunia (WHO).
Untuk menggambarkan kenyataan ini, sebuah firma investasi MKM Partners membuat indeks bernama "indeks tinggal di rumah" yag bertujuan mengikuti lintasan perusahaan-perusahaan yang diuntungkan dari penyebaran virus ini.
Meski begitu, bahkan perusahaan yang "berjaya" di tengah krisis tak terhindar dari dampak naik turun yang terus berkembang dari menit ke menit.
Bahkan ketika Bank Sentral Amerika memotong suku bunga 0,5% hari Selasa lalu (03/09), ini tak cukup berhasil membalikkan suasana pesimistis yang melanda para investor.
Di tengah ketidakpastian, berikut ini adalah beberapa perusahaan yang mencatat tren positif.