"Jadi istilahnya bukan budidaya, hanya memperbanyak saja. Karena kebanyakan petani moss juga tidak budidaya dari bibit. Ada istilah hunting, biasanya kita hunting moss ini di daerah curug karena habitatnya banyak di sana," jelas Zani.
Ia bilang, saat awal memindahkan moss dari habitat aslinya ke dalam aquarium harus melewati proses adaptasi. Moss tidak bisa langsung ditanam di dalam air. Agar bisa beradaptasi dengan cepat, moss direndam dulu dengan air secara perlahan.
Deni Yunus, pemilik Blue Green Farm asal Bogor Barat menambahkan, proses adaptasi moss juga akan lebih cepat jika didukung oleh suhu air. Moss menyukai suhu air yang cukup dingin. Sehingga, cara terbaik untuk mendorong moss cepat beradaptasi dan tumbuh cepat adalah menjaga suhu akuarium tetap dingin.
"Ada beberapa jenis moss yang tumbuhnya makin cepat kalau airnya makin dingin. Tapi semua jenis moss memang butuh suhu air yang dingin, sama seperti suhu air dari habitat asalnya," tuturnya.
Deni mengatakan tanaman moss juga dapat melekat pada beberapa medium, seperti kayu dan bongkahan batu. Maka tak jarang, moss dikreasikan menjadi bonsai dalam akuarium dengan menggunakan potongan kayu.
Para praktisi aquascape biasanya menggunakan benang atau senar untuk melekatkan moss pada medium. "Awal-awal memang pakai benang agar moss nempel dulu ke batu atau kayu. Nanti setelah keluar akar baru, moss akan otomatis menempel pada si medium itu. Kalau sudah secara alami menempel, benang-benang awal bisa digunting," terangnya. (C-003)***