SEBAGIAN warga masyarakat semakin doyan main gim secara daring (game online). Joki game online meraup untung besar karena kebanjiran klien.
Game online bak virus yang menyerang banyak orang. Hampir setiap hari masyarakat memainkan berbagai jenis game online, seperti Mobile Lagend dan PUBG.
Sebagian orang getol memainkan game online dengan harapan naik peringkat. Bahkan, tidak sedikit orang yang sengaja menyewa jasa joki game online untuk memainkan akunnya.
Reynaldo Haris Pratama, joki game online mengatakan, para pecandu sengaja menyewa jasa joki untuk menaikkan peringkat. Mereka ingin tampak hebat di antara para pemain game online lainnya.
"Peringkat akun jadi gengsi untuk para pemain game online," katanya. Dia menambahkan, beberapa orang sengaja meminta bantuan joki agar dapat ikut kompetisi.
Umumnya, kompetisi game online menerapkan syarat pencapaian level tertentu kepada peserta untuk lolos babak kualifikasi.
Reynaldo mengaku saban hari memainkan sekitar dua sampai empat akun game milik klien. Dia membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga hari untuk meningkatkan peringkat satu akun klien.
Kebanyakan game online yang dimainkannya adalah Mobile Lagend dan Dragon Ball.
Soal tarif, dia mematoknya mulai dari Rp 25.000 sampai Rp 700.000. "Dalam satu minggu saya bisa mengantongi pendapatan lebih dari Rp 1 juta," katanya.
Berdasarkan catatannya, klien game online Raynaldo berasal dari berbagai daerah, termasuk Jakarta dan Kalimantan. Dia memanfaatkan Instagram untuk menawarkan jasa joki game online.
Lain cerita dengan MH Ambarguna, joki game online asal Bandung. Dia mengaku dalam sehari hanya dapat memainkan satu sampai dua akun klien. Karena, dia sedang sibuk menyelesaikan tugas skripsi.
MH membutuhkan satu sampai dua hari untuk menaikkan peringkat satu akun klien. Dia pun hanya menerima permintaan peningkatan peringkat untuk game Mobile Lagend.
Tarif dia patok beragam, mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 15.000 per bintang. Dia mengaku dalam sebulan dapat mengantongi omzet sekitar Rp 3 juta.
Meski tinggal di Bandung, MH mengaku kliennya tersebar dari Jakarta hingga Papua.
