Bisnis Bandung, --- Vokalis Rocket Rockers Reunion, Ucay, dichannel youtube Catatan Sibuluk mengungkapkan, bahwa fenomena hijrah disejumlah skena, termasuk skena musik rentan gesekan.
Vokalis Rocket Rockers Reunion, Uchay mengungkapkan, diksi hijrah, kali terdengar di skena musik Indonesia di tahun 2000 an. Saat itu ada fenomena "metal satu jari" kemudian ada "underground tauhid".
Sepengatahuan Ucay, hijrah dalam skena musik sendiri telah terjadi sejak lama, bahkan artis - artis cadas dari luar negeri atau internasional serta nasional secara terang terangan ataupun sembunyi - sembunyi telah mengaplikasikannya baik saat diatas panggung atau dibelakang panggung.
Baca Juga: Akibat Album Kudu, Bagus Dwi Danto Harus Masuk DCDC Pengadilan Musik
Ajakan atau penerapan hijrah di skena musik misalnya disalurkan secara tersurat dan tersirat, misalnya dalam penulisan lirik lagu, fashion atau busana panggung serta life stylenya/gaya hidup sang artis.
Ucay sendiri mengaku, pertama kali mengenal diksi hijrah kaget.
Karena saat itu belum tahu "term" atau diksi dari hijrah. Karena saat itu/dulu lebih popular dengan konsep insyaf saja.
Hijrah sendiri jika ditafsirkan dengan bahasa popularnya yakni ketika seorang muslim bertaubat atau kembali keajaran agama yang dianutnya.
Penyebabnya beragam, salah satunya yakni bisa jadi karena mulai kehilangan jati diri atau faktor lainnya. Dan balik ke akarnya, kalau muslim yaitu ke ajaran ajaran Islam.
Jika dalam skena musik kembali ke akar secara kultural, bisa jadi diartikan ke akar underground, hardcore, punk dan sebagainya. Tetapi secara "isme" yang berkepanjangan dan itu setelah kematian pun kita pakai, akarnya yakni agama masing masing.
Karena hijrah menjadi brand, akhirnya di "breakdown" ke tipekalisasi teman - teman yang mengalami perubahan.
Dan ketika hijrah itu terjadi dalam sebuah skena, menurut Ucay, gesekan disatu skena, tersebut rentan terjadi.
Salah satu faktor penyebab terjadinya gesekan yakni stempel atau cap negatief kepada teman - teman yang hijrah dengan menyebut "ABG" atau Anak Batu Ghirah atau baru melek islam.
Gesekan didalam skena, antara teman yang satu dengan teman yang hijrah, biasanya karena teman yang berhijrah dianggap anti pluralisme, radikal, tidak puspa warna, dan itu adalah sebuah fenomena yang harus dikembalikan secara keilmuan.