Bisnis Bandung - Secara luas diakui sebagai salah satu band live terbaik di dunia, Muse telah memenangkan banyak penghargaan musik termasuk dua Grammy Awards, American Music Award, lima MTV Europe Music Awards, dua Brit Awards, sebelas NME Awards dan tujuh Q Awards serta masih banyak lagi.
Muse terdiri dari Matt Bellamy, Dominic Howard dan Chris Wolstenholme. Album terakhir mereka, Simulation Theory, memulai debutnya di # 1 di beberapa wilayah dan menandai album keenam berturut-turut band ini pertama kalinya duduk di posisi teratas Inggris.
Bahkan sejak dibentuk pada tahun 1994, Muse telah merilis delapan album studio, terjual sebanyak lebih dari 20 juta di seluruh dunia. Band rock Inggris ini akan merilis album studio kesembilan mereka yang telah lama ditunggu-tunggu Will Of The People pada 26 Agustus melalui Warner Records.
Baca Juga: Mengintip Gaya Hidup Sang Vokalis Baru Band Burgerkill, Ronald Alexander Radja Haba
Vokalis Muse, Matt Bellamy mengatakan, "Will Of The People diciptakan di Los Angeles dan London dan dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian dan ketidakstabilan di dunia.
Pandemi, perang baru di Eropa, protes besar-besaran & kerusuhan, upaya pemberontakan, demokrasi yang goyah di negara barat, meningkatnya otoritarianisme, kebakaran hutan dan bencana alam serta destabilisasi tatanan global tertuang di Will Of The People.
Saat ini merupakan waktu yang mengkhawatirkan dan menakutkan bagi kita semua di negara barat dan dunia secara keseluruhan yang telah lama merasa terancam. Album ini adalah navigasi pribadi dalam melalui ketakutan dan persiapan diri untuk apa yang akan terjadi kedepan.
Baca Juga: 5 Manga Terbaik Shonen Jump Yang Akan Menjadi Anime Rekomendasi!
Pada single terbaru "Compliance," Bellamy mengatakan, "'Kepatuhan' adalah tentang tunduk pada aturan otoriter dan meyakinkan ketidakbenaran untuk diterima di dalam sebuah kelompok. Geng, pemerintah, demagog, algoritma media sosial dan agama yang merayu kita selama masa kerentanan, menciptakan aturan sewenang-wenang dan ide-ide terdistorsi bagi kita untuk mematuhinya.
Mereka menjual mitos yang menghibur kepada kita, memberi tahu kita bahwa hanya mereka yang dapat menjelaskan kenyataan sekaligus mengurangi kebebasan, otonomi, dan pemikiran independen kita.
Kita tidak hanya dipaksa, kita diselimuti ketakutan dan dipaksa untuk menghasilkan 'kebencian instan' setiap hari terhadap kelompok yang mereka pilih dan untuk mengubah kebutaan yang ada dengan suara internal kita sendiri tentang akal sehat dan arti kasih sayang. Mereka hanya membutuhkan kepatuhan kita.
Baca Juga: Marketplace Korea Selatan Lebarkan Sayap ke Thailand
Muse adalah Muse. Muse tidak akan tunduk pada satu genre saja. Dalam lagu berjudul sama seperti album "Will Of The People", membawa provokasi menyenangkan sementara ada kepolosan dan kemurnian pada tekstur elektronik nostalgia di lagu "Verona."
Dari sensasi mendalam "Won't Stand Down," hingga riff berat yang diwarnai dari "Kill Or Be Killed," atau perasaan seperti adanya aliran petir dalam "Euphoria," album ini diakhiri dengan secara hingar bingar dalam "We Are Fucking Fucked" yang jujur secara brutal."
Will Of The People diproduksi oleh Muse. Kolaborator utama termasuk mixing pada delapan lagu oleh pemenang Grammy Award, Serban Ghenea; mixing dari Dan Lancaster pada "Won't Stand Down," dan tambahan mixing pada lagu "Kill Or Be Killed" oleh Aleks von Korff.***