Berat badan yang berlebihan meningkatkan tekanan pada perut dan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Selain itu, penumpukan lemak di sekitar perut juga dapat mengurangi fungsi katup antara lambung dan kerongkongan, memungkinkan asam lambung bocor ke atas.
Ternyata, merokok tidak hanya berdampak buruk bagi paru-paru, tetapi juga dapat memicu kambuhnya maag atau GERD.
Baca Juga: 4 Tips Mencuci Baju Bayi Secara Efektif Pakai Mesin Cuci
Rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merangsang produksi asam lambung, merusak lapisan pelindung lambung, dan melemahkan otot-otot di sekitar kerongkongan.
Jika Anda seorang perokok, berhenti merokok dapat membantu mengurangi gejala maag atau GERD.
Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman berenergi, juga dapat memicu kambuhnya maag atau GERD.
Kafein merangsang produksi asam lambung dan mengendurkan otot-otot yang menjaga makanan tetap di lambung.
Jika Anda memiliki masalah maag atau GERD, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghindari minuman berkafein.
Selain makanan dan minuman itu sendiri, mengonsumsi makanan atau minuman terlalu cepat juga menjadi pemicu kambuhnya maag atau GERD.
Baca Juga: Kaya Nutrisi Untuk Kesehatan Kulit, Berikut Face Mask Mengandung Madu Yang Dapat Sista Pilih
Saat kita makan atau minum dengan terburu-buru, kita cenderung menelan udara lebih banyak.
Udara yang tertelan ini dapat menyebabkan perut kembung dan memperburuk gejala refluks asam. Makanlah dengan perlahan dan nikmati setiap suapan atau tegukan.
Selanjutnya, banyak yang tidak mengetahui bahwa mengenakan pakaian yang terlalu ketat dapat menjadi pemicu kambuhnya maag atau GERD pada seseorang.
Mengenakan pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan pada perut dan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.