Baca Juga: Masyarakat Kampus Bangkit! Rocky Gerung: Menolak Penyalahgunaan Kekuasaan Jokowi
Ketika agama Katolik berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut.
Untuk menyiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti , Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria dilaksanakan 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja.
Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine.
Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak lagi dan diganti dengan “Valentine Days“.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan dari Ribuan Kiai dan Guru Ngaji
MAKNA HARI VALENTINE
Hari Valentine sebenarnya memiliki arti luas bagi setiap orang, ada yang mengatakan bahwa hari spesial setiap orang memberikan rasa sayang lebih kepada orang terkasih.
Namun adapula mengartikan Valentine tak ubahnya hari biasa tanpa perlu dirayakan secara berlebihan.
Berbicara soal kasih sayang, terlintas dalam benak kita adalah kasih sayang antara pasangan kekasih, maupun antara cewek dan cowok.
Maka dari itu Valentine biasa menjadi hari di mana banyak remaja memberikan sesuatu kepada pacarnya untuk memperingati Hari Kasih Sayang mulai dari menikmati makan malam bersama, memberikan hadiah, cokelat hingga bunga.
Makna sebenarnya dari Valentine Day bukan hanya dengan pasangan kekasih, tapi kasih sayang di tunjukan terhadap orang tua, sahabat, saudara, serta orang-orang terdekat di sekitar.
Baca Juga: Harun Masiku Masih Jadi Sorotan, Mahfud MD Angkat Bicara
Dan bukan dengan memberikan hadiah, coklat ataupun note bertuliskan kata-kata manis, namun bisa menunjukkan perlakuan manis dan menunjukkan kasih sayang tulus.