Oleh karena itu, penting untuk belajar mengendalikan emosi dan perasaan.
Dengan cara ini, anak akan lebih mampu menghadapi permasalahan yang terjadi selama fase remaja dengan bijak.
4. Dampingi pergaulan anak
Dari perspektif orang tua, masa pubertas merupakan fase yang kritis karena anak sering kali mencari identitas diri mereka yang sebenarnya.
Rasa ingin tahu yang tinggi kadang membuat anak sulit membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, termasuk dalam pergaulan.
Saat pubertas, anak cenderung ingin berteman dengan orang yang usianya lebih tua dari mereka.
Namun, ini mungkin bukan pilihan terbaik.
Meskipun bisa belajar hal baru dari orang yang lebih tua, berteman dengan teman sebaya tetap penting.
Memastikan anak berteman dengan orang-orang yang memberikan pengaruh positif dan semangat ialah cara yang baik bagi orang tua untuk mendampingi anak selama masa pubertas.
5. Belajar cara menjaga kebersihan kelamin
Saat laki-laki atau perempuan memasuki masa pubertas, tanda-tandanya termasuk pertumbuhan rambut di area genital mereka.
Perubahan fisik ini dapat menyebabkan kebingungan pada anak.
Sebagai orang tua atau pengasuh, kamu dapat membimbing anak dalam menghadapi masa pubertas mereka dengan mengajarkan cara menjaga kebersihan daerah genital mereka.
Salah satu contohnya ialah dengan mengganti pembalut secara teratur selama menstruasi pada anak perempuan agar daerah kewanitaan tetap kering.
Artikel Terkait
Buat Hubungan Kalian Lebih Bahagia dan Menyenangkan dengan Melakukan 5 Aktivitas ini!
Kamu Sedang Menjalin Hubungan? Hindari 4 Hal di Media Sosial ini Agar Hubungan Kalian Tidak Bermasalah
Ingin Kencan Pertamamu Berjalan Lancar? Berikut 4 Hal yang Harus Dihindari Ketika Kencan Pertama
Alasan Pria Selingkuh meski Memiliki Pasangan yang Cantik : Salah Ceweknya Juga Sih!
Para istri harus bersyukur, Simak 5 tanda suami kamu cinta mati sama kamu
Keseriusannya gak perlu dipertanyakan, Simak 7 tanda pria ngebet mau jadiin kamu sebagai pacarnya