Reformasi ini dilakukan untuk menyelaraskan kalender dengan fenomena astronomis, seperti ekuinoks dan siklus tahun tropis.
Selain itu, Paus Gregorius XIII menetapkan aturan baru tentang tahun kabisat:
Tahun yang habis dibagi 4 adalah kabisat, kecuali tahun yang habis dibagi 100 tetapi tidak habis dibagi 400.
Baca Juga: Strategi Ritel Jawa Barat Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025
Aturan ini menjaga kalender tetap akurat dalam jangka panjang.
Bisa di lihat di NASA Calendar Conversion Tool :
( https://heasarc.gsfc.nasa.gov/cgi-bin/Tools/caldb/calendar.pl ).
Dampak dan Implementasi Global
Negara-negara Katolik mengadopsi kalender ini segera, tetapi negara-negara Protestan seperti Inggris baru mengikuti pada 1752.
Saat itu, Inggris menghapus 11 hari dari kalender mereka karena perbedaan akumulasi selama 170 tahun.
Rusia, di bawah Gereja Ortodoks, baru mengadopsi Kalender Gregorian pada tahun 1918.
Bisa di lihat juga dari :
- Artikel online The Adoption of the Gregorian Calendar di JSTOR.
- History Today, The Gregorian Calendar's Global Journey, edisi Oktober 2015.
Fakta Menarik
Artikel Terkait
Menghias Pohon Natal dengan Gaya: Ide Dekorasi yang Unik
Pergi Hijau di Musim Liburan: Cara Mewujudkan Natal Ramah Lingkungan
Mengenali Tradisi Natal di Seluruh Dunia: Sebuah Perjalanan Budaya
Berikut inilah 6 Tradisi Natal di Indonesia yang Penuh Makna
5 Rekomendasi Lagu Natal Terbaik sepanjang Masa
Yuk Lengkapi Pernak Pernik Hiasan Natal Untuk Memeriahkan Perayaan Natal Tahun Ini