Mereka terlihat kaya, tapi sebenarnya mereka memegang bom waktu. Jika ada masalah seperti PHK atau penurunan gaji, mereka akan kesulitan membayar cicilan.
- Kemiskinan Level Keempat: Bisnis dengan Hutang Lebih Besar dari Aset
Orang-orang ini memiliki bisnis yang terlihat sukses, tapi jika diaudit, total hutangnya lebih besar dari total asetnya.
Bisnis mereka mungkin berjalan lancar, tapi pondasinya sangat rapuh. Jika ada sedikit gangguan, bisnis mereka bisa bangkrut dalam sekejap. Mereka terlihat kaya, tapi sebenarnya sangat rentan terhadap kebangkrutan.
- Kemiskinan Level Kelima: Cicilan Hutang Lebih Besar dari Income
Orang-orang pada level ini memiliki total cicilan hutang yang lebih besar dari penghasilannya. Ini bisa terjadi karena gaya hidup yang tinggi, bisnis yang tidak berjalan baik, atau ambisi yang berlebihan.
Baca Juga: Agen BRILink di Gresik Jawa Timur Punya Cara Unik Untuk Jaga Pelanggan Tetap Setia
Misalnya, seseorang memiliki penghasilan Rp7 juta per bulan, tapi total cicilan hutangnya mencapai Rp12 juta per bulan.
Ketika penghasilan menurun, mereka akan kesulitan membayar hutang dan akhirnya jatuh miskin.
Dari kelima model kemiskinan di atas, banyak orang hanya fokus pada kemiskinan level pertama, yaitu mereka yang memiliki income rendah.
Namun, kita juga harus waspada terhadap kemiskinan pada level kedua hingga kelima. Mereka yang terjebak dalam level ini sering kali tidak sadar bahwa mereka sebenarnya miskin.***
Artikel Terkait
5 Kebiasaan Buruk Yang Membuatmu Tidak Disukai Orang Lain, Salah Satunya Tidak Bayar Hutang!
Terapkan 5 prinsip ini supaya hidupmu bebas dari jeratan hutang. Yakin masih mau pinjol?
Menabung Dapat Memberikan 8 Manfaat Ini, Salah Satunya Menghindari Anda Dari Hutang
Kesehatan Mental Rusak Karena Kapitalisme, Orang Miskin Semakin Tinggi Kemungkinan Mengalamai Masalah Mental
5 Cara Menghadapi Orang yang Susah Ditagih Hutang, Jangan Hanya Diam Menunggu
Sedang Terlilit Hutang? Berikut Tips Melunasi Hutang yang Bisa Kamu Terapkan