Bisnisbandung.com - Baru-baru ini, istilah Hoarding Disorder menjadi perbincangan hangat terkait dengan sebuah video yang viral di media sosial.
Video tersebut mengungkapkan pemandangan sebuah kamar kos yang sangat kotor, dengan barang-barang bertumpuk, barang-barang berserakan, kantong plastik yang berserakan di sekelilingnya, dan bahkan lantai yang basah akibat air meluap dari kamar mandi.
Netizen pun berspekulasi bahwa penghuni kamar kos tersebut mungkin mengidap Hoarding Disorder. Apa sebenarnya itu? Mari kita kupas lebih dalam!
Baca Juga: Series Multiverse terumit, Review episode 1-2 film Marvel Loki Season 2. bikin mikir dan emosi jiwa
Apa Itu Hoarding Disorder?
Hoarding Disorder adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh kecenderungan berlebihan untuk mengumpulkan dan menyimpan barang-barang yang tampaknya tidak memiliki nilai yang signifikan.
Orang yang mengidap gangguan ini cenderung menumpuk barang-barang di rumah mereka tanpa perencanaan untuk membersihkannya, meskipun ada berbagai alasan yang mendasarinya.
Penderita gangguan ini sering mengalami kesulitan untuk membuang atau melepaskan barang-barang tersebut, bahkan jika barang itu sebenarnya sudah menjadi sampah atau sudah tidak berguna.
Hoarding Disorder dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan menciptakan kondisi kehidupan yang tidak sehat.
Baca Juga: Aneka Kreasi Kerajinan Tangan Dari Barang Bekas, Semoga Dapat Menjadi Inspirasi Dalam Pengolahan Sampah
Secara umum, gejala utama gangguan ini adalah kecenderungan untuk menyimpan barang yang tidak diperlukan.
Tetapi, penting untuk membedakannya dari kegiatan mengumpulkan sebagai hobi. Beberapa gejala umum Hoarding Disorder meliputi:
1. Akumulasi Barang yang Berlebihan: Penderita akan mengumpulkan barang dalam jumlah besar, seperti kardus, pakaian lama, kertas, atau bahkan sampah.
2. Kesulitan Membuang Barang: Mereka merasa kesulitan untuk membuang barang-barang tersebut, bahkan jika barang tersebut tidak lagi berguna atau sudah rusak.
Baca Juga: Simak Sejumlah Kota Ternyaman Se-Indonesia, Mungkin Salah Satunya Kota Tempat Anda Tinggal
3. Kerusakan Fungsional: Karena barang-barang yang menumpuk, ruang di rumah mereka seringkali menjadi tidak berfungsi dan tidak aman untuk digunakan.
4. Ketidakmampuan untuk Menolak Barang: Penderita Hoarding Disorder sering tidak bisa menolak tawaran barang-barang dari orang lain, bahkan jika mereka tahu bahwa barang-barang tersebut tidak akan digunakan.
5. Kebingungan atau Kesulitan dalam Pengorganisasian: Penderita kesulitan dalam mengorganisasi barang-barang mereka, dan seringkali mereka tidak tahu di mana barang-barang tersebut berada.
Apa Penyebabnya?
Meskipun penyebab Hoarding Disorder belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi:
Baca Juga: Bandung Jadi Kota Pertama Roadshow Honda FESTIPARK, Dengan Hadirkan Hiburan Hingga Program Penjualan Ekslusif
1. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan menumpuk dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan Hoarding Disorder.
2. Gangguan Mental Lainnya: Beberapa individu yang menderita gangguan kesejahteraan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi, dapat mengalami Hoarding Disorder sebagai bagian dari masalah mental yang lebih besar.
3. Trauma atau Stres: Pengalaman traumatis atau tingkat stres yang tinggi dalam kehidupan seseorang juga dapat berkontribusi pada perkembangan Hoarding Disorder.
Bahaya Hoarding Disorder
Hoarding Disorder bukan hanya masalah kebiasaan buruk. Ini dapat mengakibatkan bahaya fisik dan psikologis yang serius, termasuk:
Baca Juga: Ada-ada Saja! 4 Nama Desa di Sumedang Ini Out Of The Box Ada Desamu?
1. Kondisi Kehidupan yang Tidak Layak: Kamar yang berantakan dan tidak berfungsi dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak sehat bagi penderita dan mereka yang tinggal bersamanya.
2. Kesehatan Mental yang Terpengaruh: Hoarding Disorder dapat menyebabkan isolasi sosial, depresi, dan kecemasan yang lebih parah.
3. Kerusakan Hubungan Sosial: Kesulitan dalam mengorganisasi rumah dan ketidakmampuan untuk menerima kunjungan dapat merusak hubungan dengan keluarga, teman, dan tetangga.
4. Risiko Kebakaran dan Keamanan: Barang-barang yang menumpuk dapat meningkatkan risiko kebakaran, dan kondisi rumah yang buruk dapat mengancam keselamatan penghuni dan orang lain.
Baca Juga: Moto GP Mandalika 2023, Menpora Dito Berharap Lahirkan Pembalap Muda Indonesia
Untuk mengatasi Hoarding Disorder, diperlukan bantuan medis dan dukungan psikologis.
Terapi perilaku kognitif dan dukungan keluarga dapat membantu penderita mengelola kebiasaan menumpuk mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Penting bagi individu yang mengalami gangguan ini untuk mencari bantuan secepat mungkin, baik untuk mencegah bahaya maupun mengatasi masalah tersebut.
Artikel Terkait
5 Rekomendasi Jenis Bahan dalam Toner untuk Kulit Berminyak dan Komedo
Mengenal Suku Dayak: Misteri 6 Panglima Perang dengan Kekuatan Magis dan Misterius
TERBUKTI MEMBAYAR!!! Saldo DANA Rp. 300 Ribu Langsung Cair Dengan Menggunakan Aplikasi Ini
Jangan Galau Terus! Berikut 3 Cara Ampuh untuk Move on dari Mantan Terindah
Viral! BAB Selama 30 Menit Sambil Bermain HP, Pria Ini Mendadak Lumpuh. Begini Kronologisnya
Berikut Beragam Model Blouse, Silakan Sista Pilih Yang Sesuai Bentuk Tubuh