bisnis

Internet Rakyat Tuai Sorotan, Terkuak Rahasia Bisnis di Balik Harga Murah 100 Mbps Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 | 15:30 WIB
Internet Rakyat (Freepik/Benzoix)

bisnisbandung.com - Klaim layanan internet berkecepatan 100 Mbps dengan harga Rp100 ribu per bulan sempat menuai keraguan publik.

Pasalnya, tarif internet di Indonesia selama ini dikenal relatif mahal dengan kecepatan yang terbatas.

Namun, di balik penawaran “internet rakyat” tersebut, tersimpan strategi bisnis dan teknologi yang dinilai berpotensi mengubah peta persaingan industri internet nasional.

Influencer bisnis Raymond Chin mengulas bahwa selama bertahun-tahun Indonesia konsisten masuk dalam daftar negara dengan tarif internet termahal di kawasan Asia.

Baca Juga: Antisipasi Bencana, 191 UPT BMKG di Daerah Dikerahkan Beri Peringatan Cuaca Ekstrem

Kondisi itu membuat penetrasi internet rumah tangga masih rendah, di mana hanya sebagian kecil rumah yang memiliki akses internet tetap.

Karena itu, kemunculan layanan internet 100 Mbps dengan harga jauh di bawah standar pasar memicu perhatian sekaligus kecurigaan.

Layanan internet murah tersebut digagas oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk dengan kode saham WIFI. Perusahaan ini bukan pemain baru di sektor infrastruktur digital.

Sebelum masuk ke layanan internet rumahan, perusahaan tersebut telah memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan backbone fiber optik, proyek digital di transportasi publik, serta bisnis telekomunikasi lainnya.

Dari sisi permodalan, perusahaan ini juga mendapat dukungan investasi besar, termasuk suntikan dana triliunan rupiah dari perusahaan asal Jepang serta dukungan grup usaha Arsari.

Baca Juga: BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Terjadi Desember 2025 hingga Februari 2026

Terobosan utama dimulai pada Oktober 2025, ketika perusahaan ini memenangkan lelang frekuensi 1,4 GHz dari pemerintah dengan nilai ratusan miliar rupiah.

Frekuensi ini dinilai strategis karena memiliki daya tembus bangunan yang lebih kuat dibanding frekuensi premium, sehingga memungkinkan penyebaran sinyal internet tanpa harus menarik kabel langsung ke setiap rumah.

Pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz memungkinkan penerapan teknologi fixed wireless access (FWA).

Halaman:

Tags

Terkini