- Analisis Data dengan Alat yang Tepat
Gunakan tools seperti Excel, Google Data Studio, atau software analitik lainnya. Proses ini melibatkan pembersihan data, pemetaan, hingga mencari insight penting yang tersembunyi di balik angka.
- Interpretasikan Hasilnya
Data yang sudah dianalisis harus diubah menjadi informasi yang mudah dimengerti. Ini penting agar pengambil keputusan benar-benar memahami maknanya dan bisa mengambil langkah strategis dengan percaya diri.
- Ambil Keputusan dan Evaluasi
Setelah keputusan diterapkan, jangan lupa evaluasi. Apakah keputusan tersebut berhasil mencapai target? Jika belum, lakukan perbaikan berdasarkan insight baru dari data.
Baca Juga: Debat Panas! Sunan Kalijaga VS Pengacara Reza Gladys, Tuai Perhatian Publik
Contoh Penerapan Data Driven Decision Making
Agar kamu lebih paham, berikut beberapa contoh nyata:
- Di perbankan, data digunakan untuk mendeteksi transaksi mencurigakan dan mencegah penipuan.
- Dalam e-commerce, perilaku pengguna dianalisis untuk memberikan rekomendasi produk yang lebih personal.
- Di digital marketing, performa iklan dianalisis agar budget iklan digunakan secara optimal.
Semua contoh ini menunjukkan bahwa data bisa membantu membuat keputusan yang lebih cerdas dan tepat sasaran.
Siap Terapkan DDDM di Bisnismu?
Memulai data driven decision making tidak harus langsung kompleks. Mulailah dari hal sederhana, yaitu kumpulkan data yang kamu miliki, gunakan alat yang kamu pahami, dan biasakan untuk selalu mengevaluasi keputusan berdasarkan data.
Jika kamu ingin lebih serius menerapkannya, solusi seperti MSIGHT dari Telkomsel bisa jadi pilihan. Dengan dukungan data yang akurat dan analitik yang tajam, kamu bisa membuat keputusan bisnis yang lebih strategis dan berdampak nyata.
Ingat, di era sekarang, bukan yang terbesar yang menang, tapi yang paling data-driven.***
Baca Juga: Aksi Nekat Bupati Indramayu, Lepas Ular untuk Selamatkan Panen Petani