bisnisbandung.com - Bulan Ramadan merupakan momen yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi, terutama di pasar tradisional.
Penelitian dalam Jurnal Ilmiah MEA (2023) mengungkap bahwa selama Ramadan terjadi peningkatan permintaan yang drastis serta perubahan perilaku konsumen, yang mengharuskan pedagang untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pedagang tradisional adalah persaingan yang semakin ketat dengan sesama pedagang maupun dengan pasar modern.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Kasus Band Sukatani, Kritik Itu Sah!
Untuk itu, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan guna meningkatkan daya saing dan menjaga kualitas produk selama Ramadan:
- Menjaga Stok Barang
Ketersediaan barang menjadi faktor penting selama Ramadan karena permintaan meningkat signifikan.
Pedagang perlu memastikan stok barang cukup dan tidak mengalami kekurangan, terutama untuk produk makanan dan minuman yang paling banyak dicari.
Baca Juga: Viral! kepala desa Wiwin Bawa Nasi Bingkisan, Begini Penjelasannya Saat Ditegur Dedi Mulyadi
- Menawarkan Harga Kompetitif
Harga yang wajar dan tetap menguntungkan menjadi kunci dalam menarik pelanggan. Pedagang perlu menyesuaikan harga dengan daya beli masyarakat tanpa mengorbankan kualitas produk.
- Meningkatkan Kualitas Produk
Produk yang segar dan berkualitas tinggi akan lebih diminati konsumen. Oleh karena itu, menjaga kualitas produk dengan pengemasan yang baik dan penyimpanan yang tepat sangat diperlukan.
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Kasus Band Sukatani, Kritik Itu Sah!
- Menggunakan Promosi dan Diskon
Pemberian diskon atau paket promo selama Ramadan dapat menarik lebih banyak pelanggan. Misalnya, memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu atau bundling produk makanan khas Ramadan.
- Menyediakan Layanan Tambahan
Pelayanan yang lebih baik, seperti layanan pesan antar atau metode pembayaran yang lebih fleksibel, akan meningkatkan kenyamanan pelanggan dan mendorong mereka untuk berbelanja lebih banyak.
Baca Juga: Ade Armando Sindir Tempo: Tuduhan Otoritarianisme Prabowo Tidak Berdasar