bisnis

BUMN Sebabkan Bisnis-Bisnis Pailit, Tom MC Ifle: Saya Tidak Kaget Jika Banyak yang Bangkrut

Minggu, 24 November 2024 | 19:00 WIB
Tom MC Ifle (Tangkap layar youtube Tom MC Ifle)

bisnisbandung.com - Kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sering dianggap sebagai peluang emas bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Namun, banyak bisnis justru mengalami kerugian besar hingga pailit akibat pola pembayaran yang tertunda.

Tom MC Ifle, Founder Top Coach Indonesia, menyoroti berbagai risiko yang sering diabaikan oleh para pelaku usaha.

BUMN menjadi mitra strategis dalam berbagai proyek nasional, terutama di sektor infrastruktur. Namun, masalah keuangan yang melilit BUMN menjadi ancaman besar bagi rekanan bisnisnya.

“Yang tidak banyak orang tahu, sebenarnya BUMN ini memiliki utang hingga ‘7 kuadriliun’. Kondisi ini menciptakan efek domino yang kerugiannya berdampak pada rekan bisnisnya,” beber Tom MC Ifle dilansir dar youtube pribadinya.

Baca Juga: Konsolidasi Prabowo Belum Selesai, Qodari: Pilkada Bagian dari Pertarungan Pemerintah dan PDIP

Dengan total utang mencapai Rp7 kuadriliun, kemampuan BUMN untuk membayar tepat waktu kerap diragukan.

 Dalam beberapa kasus, pembayaran proyek tertunda hingga bertahun-tahun, menyebabkan perusahaan rekanan terjerat utang dan mengalami kebangkrutan.

“Kalau saya amati, berbisnis dengan raksasa negara itu seperti romantisme anak SMA. Awalnya manis, minta ini itu dikasih, eh ujungnya berantem dan saling tagih. Ketika ditagih, salah satu pihak malah ‘play victim’.” Lugas Tom MC Ifle.

“Jadi ya, saya sudah enggak kaget kalau ada bisnis-bisnis yang jadi rekanan BUMN tiba-tiba pailit atau bangkrut,” lanjutnya.

Baca Juga: Alifurrahman: Ridwan Kamill Tidak Bisa Memilih Dirinya Sendiri di Pilgub Jakarta

Beberapa faktor menjadi penyebab utama kerugian yang dialami rekanan BUMN. Pertama, ketidakmampuan untuk memberikan uang muka dalam proyek membuat rekanan harus mengandalkan modal sendiri.

Kedua, birokrasi yang rumit dan waktu pembayaran yang panjang, hingga 180 hari setelah proyek selesai, sering kali memperburuk situasi.

 Ketiga, ketergantungan BUMN pada utang menyebabkan risiko tinggi bagi rekan bisnis yang terlibat dalam proyek tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini