Ia menilai siswa harus diajak mengamati kondisi nyata seperti lokasi penambangan nikel, kawasan smelter, dan area hutan yang kehilangan fungsi ekologis.
Dengan demikian, generasi muda dapat memahami bahwa penyebab bencana tidak hanya berasal dari hilir, tetapi terutama dari kerusakan di hulu.
Rocky juga menekankan pentingnya meninjau ulang penguasaan energi dan izin eksploitasi. Ia menilai kebersihan energi di hilir tidak menjamin keadilan jika hulu dikuasai segelintir pihak.
Baca Juga: Menteri Lingkungan Panggil Delapan Perusahaan Diduga Berkontribusi dalam Kerusakan Lingkungan
Ketimpangan ini disebutnya memperparah kerusakan lingkungan karena proses perizinan tidak melibatkan masyarakat adat, sementara analisis dampak lingkungan juga dinilai tidak diawasi secara ketat.
Dalam situasi ini, Rocky mendesak Presiden Prabowo memberi perhatian serius pada akar masalah bencana, yaitu kerusakan ekologis akibat aktivitas korporasi.
Ia menilai keputusan yang diambil pemerintah saat ini akan menentukan apakah bencana serupa dapat dicegah di masa mendatang atau kembali menjadi ancaman berulang bagi masyarakat.***
Baca Juga: Tolak Bantuan dari Koorporasi Perusak Lingkungan, Bupati Samosir Dinilai Sangar dan Cerdas