Bisnisbandung.com - Otoritas Amerika Serikat dan Inggris melaporkan bahwa kapal perang mereka menembak jatuh 15 drone serangan di Laut Merah.
Tindakan ini sebagai respons dari Amerika Serikat terhadap gelombang serangan drone dari daerah yang dikendalikan oleh Gerakan Houthi di Yaman.
Komando Sentral Amerika Serikat (CENTCOM) menyebut bahwa drone tersebut ditembak jatuh tanpa merusak kapal di area tersebut atau melaporkan cedera.
Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, juga mengkonfirmasi kapal pemusnah Royal Navy HMS Diamond menembakkan rudal Sea Viper dan menghancurkan drone yang menargetkan kapal barang.
Baca Juga: Heboh, Siswi Kelas X Melahirkan di dalam Kelas Saat Ujian, Gegerkan Sekolah di Madura
Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah menyerang kota Israel, Eilat, dengan sekelompok drone.
Ancaman serangan Houthi terhadap kapal di Laut Merah menjadi perhatian, menyebabkan beberapa perusahaan pelayaran besar, untuk menghentikan perjalanan kapal mereka di perairan tersebut.
Hal tersebut memicu dampak signifikan pada perdagangan global, dengan beberapa kapal besar memilih jalur lain yang menambah waktu perjalanan mereka.
Kelompok Houthi Yaman telah terlibat dalam pertemuan mediasi di Oman dengan "pihak internasional" terkait operasi mereka di Laut Merah dan Laut Arab.
Baca Juga: Heboh Kasus Jokowi Minta Stop Kasus Setya Novanto, Ari Dwipayana: Tidak Ada Pertemuan
Meskipun belum jelas hasil dari pertemuan tersebut, pernyataan Houthi menegaskan bahwa posisi mereka tidak dapat dinegosiasikan hingga Israel menghentikan agresi terhadap Gaza dan membiarkan bantuan kemanusiaan masuk.
Situs web Semafor melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan opsi untuk menyerang langsung Houthi.
Hal itu merupakan tanggapan terhadap peningkatan serangan terhadap kapal pelayaran komersial di Laut Merah.
Pejabat di pemerintahan Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan nilai strategis dari tindakan tersebut.